SintesaNews.com – Organisasi Kemasyarakatan Kemasyarakatan Kebangsaan Lintas Agama, Suku dan Budaya, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Kamis 27/01/22 menggelar kegiatan bhakti sosial gotong-royong membersihkan Klenteng-klenteng yang berada di Wilayah Yogyakarta.
Koordinator Acara PNIB Yogyakarta bersih-bersih klenteng, Kuat Utomo menyampaikan bahwa hari ini PNIB bersyukur kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa bisa menggelar kegiatan bhakti sosial bersih-bersih klenteng untuk menyambut perayaan Imlek di Klenteng Kranggan yang berlokasi di Jl. Poncowinatan Gowongan, Jetis, Yogyakarta.
Kegiatan PNIB Bersih-bersih Klenteng hari ini juga dihadiri oleh Ketua PNIB Yogyakarta Timmy Widayat yang didampingi oleh A Widodo, Alb Dedi Lontong Andrianto, Sari Siahaan, Wintawan beserta pengurus lainnya. Juga turut dihadiri oleh Opa Julius yang merupakan Pembina PNIB DIY.
“PNIB Yogyakarta ingin mengembalikan Yogyakarta sebagai Pusat Toleransi, pusat peradaban dan kebudayaan, serta pusat kerukunan antar umat beragama,” tuturnya.
Sementara itu, Ketum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan, “Selamat dan sukses atas terselenggaranya kegiatan bhakti sosial PNIB Yogyakarta Bersih-bersih Klenteng yang telah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan menghidupkan gotong-royong yang merupakan roh Pancasila.”
PNIB mengajak kepada segenap komponen masyarakat untuk memperkuat toleransi, memperkokoh persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa Indonesia, merajut tali kebhinekaan yang sempat terkoyak, dan senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama di mana pun dan kapan pun.
“Mari bersama-sama memperkuat Nasionalisme dan Kebangsaan dengan menghidupkan kembali semangat gotong-royong, persatuan antar sesama anak bangsa, dan tali kebhinekaan di semua lapisan masyarakat, Indonesia Tanpa Koma,” tegas Gus Wal.
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” tambahnya.
Tak luput Gus Wal berpesan:
“Jaga kampung, desa dari; corona yang terus bermutasi menjadi Omicron, ideologi transnasional, bahaya laten FPI, HTI PA212, SARA, intoleransi, radikalisme khilafah terorisme dan Tolak Da’i Provokator.”
Baca artikel lainnya: