Penulis: Nurul Azizah
Penulis bersama pengelola, pengurus dan para santri Pondok Pesantren Darut Taqwa Semarang mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para donatur yang telah peduli terjadinya bencana kebakaran. Bencana Kebakaran di dapur Pondok Pesantren (ponpes) Darut Taqwa terjadi pada hari Kamis, 24 Agustus 2023.
Saat itu di lingkungan Ponpes Darut Taqwa jam 13.00 WIB udara terasa terik dan panas sekali. Rasanya matahari di atas kepala persis.
Penulis yang kebetulan seorang pendidik di lingkungan Ponpes Darut Taqwa sudah selesai mengajar dan berada di kantor mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai.
Tepat pukul 13.30 WIB Bu Ajeng turun ke lantai satu untuk memberitahu ke penulis bahwa dari lantai tiga kelihatan banget ada kebakaran pas di dapur Ponpes.
Padahal saat itu hari Kamis, Kang Santri libur memasak. Kemungkinan api berasal dari sampah yang letaknya di luar dapur, karena panas dan angin kencang, sampah-sampah kering bergesekan dan terbakar. Karena pengakuan pengurus saat itu tidak ada yang menyalakan api. Sampah dibakar terakhir hari Minggu (20/8/2023) dan sudah disiram air. Yang menjadi pertanyaan apakah masih ada bara api di bawah sampah yang belum terbakar, wallahu a’lam bishawab. Yang jelas siang yang terik itu terjadi kebakaran yang melanda dapur. Di dapur juga ada banyak tumpukan kayu yang banyak sekali. Santri-santri memasak dengan tungku dan kayu bakar. Jadi di sekitar dapur banyak material yang mudah terbakar.
Dari lantai tiga terdengar suara keras dentuman dan api membumbung tinggi ke udara. Asap tebal berwarna hitam tampak terus berkobar di atas dapur dan jemuran dekat asrama putri.
“Bu Nurul, ada kebakaran di area dapur pondok,” teriak Bu Ajeng. Tanpa pikir panjang penulis langsung lari ke arah dapur. Dan ternyata anak-anak sudah membawa ember berisi air untuk mematikan api. Api semakin membesar, anak-anak panik berhamburan keluar sampil menangis.
Kemudian Mak Dah, ibu yang rumahnya dekat dengan dapur teriak-teriak minta tolong ke penulis yang berusaha ke tempat lokasi.
“Bu guru, bu guru minta tolong, minta tolong, ada kebakaran di dapur pondok,” teriakan Mak Dah.
Tanpa pikir panjang penulis langsung mencari di google no telpon Dinas pemadam kebakaran Kota Semarang. Penulis menyuruh salah satu pengurus (Mas Wahyu) untuk telpon dan dipandu Bu Nurul. Biarlah yang telpon pertama pengurus dan tentunya memberikan nomor telepon dan standby di jalan raya untuk memberikan tanda nanti kalau ada mobil pemadam kebakaran masuk di lingkungan ponpes.
Sementara penulis telpon ke Dinas Pemadam Kebakaran dan terus berkomunikasi dengan pihak pemadam kebakaran untuk saling memberikan informasi kondisi dapur yang terbakar dan posisi mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang menuju ke tempat lokasi.
Penulis telpon pemadam kebakaran sampai tiga kali. Memastikan benar-benar mobil Damkar sampai di lingkungan ponpes. Mobil Damkar Kota Semarang sebanyak 5 berhasil menjinakkan api yang sudah membakar dapur, tempat jemuran dan sebagian asrama putri. Akibatnya baju seragam, baju harian, buku-buku pelajaran dan sebagian sepatu santri ikut terbakar.
Sebelumnya penulis minta maaf karena pada saat terjadi kebakaran tidak berani menurunkan berita. Ponpes Darut Taqwa yang berada di jalan Ngumpul Sari Raya no 12 Bulusan Tembalang Semarang itu dipimpin oleh Abah KH Dr. Mudrik Abdullah, S.Ag, MM saat ini sedang menjalankan ibadah umroh bersama keluarga di tanah suci Mekkah. Sekali lagi kami tidak berani menurunkan berita takutnya mengganggu kekhusyukan Abah dalam beribadah.
Setelah banyak media sosial memberitakan terjadinya kebakaran di dapur Ponpes Darut Taqwa, baru penulis memposting salah satu video saat terjadinya kebakaran di medsos sambil ikut men-share “Galang Donasi, Bencana Kebakaran di Dapur Pondok Pesantren Darut Taqwa.”
Penulis yang aktif di media sosial berhasil membagikan video dan pamflet Galang Donasi Bencana Kebakaran ke hampir 20 WhatsApp Grup (WAG) dan japri teman-teman yang sekiranya bisa membantu.
Tak lupa penulis juga japri donasi ke ibu Dra. Hj. Sri Mulyati Pengawas MA Darut Taqwa Semarang. Beliau sangat merespon untuk memberikan bantuan dan menghubungi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang dan Dinas Sosial Kota Semarang.
Bantuan dari PMI yang saat ini dipimpin oleh Bapak DR.dr. Awal Prasetyo diberikan pada hari Rabu, 30 Agustus 2023. Sedangkan dari Dinas Sosial beserta jajaran memberikan bantuan pada hari Kamis, 31 Agustus 2023. Dan dari BPBD sudah datang mendata apa-apa yang kira-kira dibutuhkan oleh para santri yang sebagian santri putri kehilangan baju-bajunya termasuk baju sekolah. Pihak BPBD segera datang dengan membawa bantuan yang sangat dibutuhkan oleh santri. Dari BPBD juga meminta Foto copy Kartu Keluarga Abah Mudrik selaku pimpinan Ponpes Darut Taqwa untuk diajukan ke Pemkot Kota Semarang.
Tentunya bantuan berupa uang tunai juga diberikan oleh orang baik untuk ikut meringankan beban para santri. Bantuan berupa uang tunai bisa di transfer ke nomor rekening:
Bank Jateng 5032-2753-13
BRI 7118-0100-66135-32
semua atas nama Pondok Pesantren Darut Taqwa Semarang.
Konfirmasi bantuan bisa melalui WA Ust. Askhabul Yamin dengan nomor 0878-5412-2877
Terima kasih PMI, BPBD, Dinas Sosial dan semua orang baik, yang telah memberikan bantuan atas musibah yang melanda kebakaran dapur dan sebagian asrama putri pondok pesantren Darut Taqwa. Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal dengan bertambahnya rejeki dan nikmat sehat serta dalam lindungan Allah SWT. aamiin aamiin aamiin YRA
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI, minat hub 0851-0388-3445