Penulis: Erri Subakti
Sudahlah tak perlu berlagak bego lagi, adanya PKS dan kelompok eks organisasi terlarang HTI FPI ada di belakang kebiadaban demo 11 April kemarin.
Demo tolol soal menolak presiden 3 periode dan penundaan pemilu. Tak perlu dijelaskan lagi di mana tololnya.
Rencana demonstrasi kelompok Ikwanul Muslimin di Timur Tengah sana (organisasi yg sudah dimasukan sebagai terlarang di beberapa negara Islam), mereka gemar dengan angka 4 dan 11. Angka tersebut menurut cocoklogi mereka jika digabungkan 411, menyerupai lafaz Allah dalam tulisan Arab. Jahiliyah betul…
Demonstrasi kemarin tak ada yang mereka hasilkan selain menambah antipati masyarakat terhadap PKS, dan kelompok eks organisasi terlarang FPI- HTI.
Masyarakat semakin antipati terhadap PKS karena menjadi biang kerok penganiayaan dan pengeroyokan akademisi Universitas Indonesia, Dr. Ade Armando.
Beberapa indikasi menunjukkan provokator pengeroyokan dan penganiayaan Ade Armando merupakan ‘orang PKS’.
Sudah sepatutnya dengan fakta yang bisa dibuktikan bahwa PKS yang berhaluan politik Ikhwanul Muslimin yang cenderung merusak negara-negara di Timteng (dan jadi terlarang), juga harus dibubarkan dan menjadi parpol terlarang di Indonesia. Karena membahayakan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dalam kemajemukan (plural) atau Bhineka Tunggal Ika. Bukan rahasia lagi bahwa PKS tak setuju azas tunggal Pancasila.
Parpol ini betul-betul mengancam kebhinekaan dan toleransi. Harus dibubarkan. Jangan sampai semboyan negeri ini menadi ‘bhineka TINGGAL ika’.
Sayangnya kita itu banyak yg lupa tentang bgmn kerja prtai itu (jejak digital, saat Piipres, Pilgub…udah jelas)