Penulis: Wawan Soehardi
Minggu, 26 Juni 2022
Manuver zig-zag jurus dewa mabuk dipertontonkan oleh PKB yang baru-baru ini berkoalisi dengan PKS dengan maksud untuk menaikkan daya tawar sekaligus menaikkan elektabilitas cak Imin justru ditertawakan oleh publik
Strategi marketing untuk “menjual” nama cak Imin dan menaikkan nilai tawarnya oleh team suksesnya dengan cara memukul basis-basis nahdliyin malah sangat amazing jadi guyonan publik
Terlalu mudah dijebak masuk dalam perangkap, itulah kesan yang dapat ditangkap dari manuver tergopoh-gopoh mbingungi dari kubu cak Imin yang ketahuan tidak mempunyai team work yang bisa memberikan skenario-skenario strategis dan hanya bersifat pragmatis sempit yang sama sekali tidak taktis
Umpan remeh remeh “proxy lokal” telah terlanjur sukses dimakan, tinggal menunggu detik-detik kolapsnya PKB cak Imin
Tinggal sekali jentikan ujung kuku PKB cak Imin akan ditinggal kawan maupun lawan.
Bahkan PKS yang kemarin menawarkan angin surga akan meninjau ulang langkah-langkah strategis koalisi dengan PKB, karena potensi kerugian PKS lebih tinggi jika berkoalisi dengan PKB Imin
PKB partai dengan klasifikasi kecil dengan militansi yang rendah namun jumawa bergaya dan berlagak sebagai partai dengan peringkat papan atas mungkin adalah kalimat yang agak tepat disematkan dipartai PKB cak imin
Performa dan kebiasaan perilaku politik tidak terkontrol menjadi titik pusat perhatian partai-partai lain yang beberapa saat lalu menebarkan umpan jerat, dan umpan itu dengan lahap “dimakan” oleh PKB
Tidak akan ada partai yang mau “didekati” oleh PKB cak Imin, karena perhitungan dampak kerugiannya terlalu tinggi.
Tidak ada partai yang mau kehilangan dulangan suara dikantong-kantong nahdliyin jika mereka berkoalisi dengan PKB cak Imin.
Suara nahdliyin sebagai instrumen kekuatan kolektif terpenting yang meninggalkan PKB cak Imin, sangat jeli diintip oleh partai-partai lain diluar PKB
Justru inilah saatnya partai-partai berlomba mencuri kantong-kantong suara nahdliyin yang kemarin dimanfaatkan oleh PKB.
Nasdem, Demokrat, Gerindra dan terutama PDIP akan membidik dengan serius kantong-kantong suara nahdliyin yang keluar dari PKB cak Imin
PKB cak Imin dimata partai-partai lain hanya pupuk bawang yang sudah tidak penting lagi.
Kita lihat ke depan apa yang akan dilakukan oleh PKB cak Imin.
Nahdliyin wajib bahagia, PKB cak Imin silahkan mbingungi sendiri.
Baca juga:
Demi Kekuasaan Gadaikan Ideologi, Koalisi dengan PKS Ibarat Memelihara Anak Ular