TIMBANG PARTAI PENGUSUNG: GANJAR ATAU PRABOWO?
Penulis: La Ode Budi
Ketika pemuda usia 32 tahun, Dito Ariotedjo, dipertimbangkan presiden menjadi Menpora, calon pengganti Zainuddin Amali, namanya muncul atas usulan partai. Tidak dipungut dari pegiat olahraga yang dikenal. Dito bisa menjadi Menpora karena ada penugasan dari Partai Golkar.
Ketika penetapan wakil ketua MPR, nama Hidayat Nurwahid muncul dari surat DPP PKS. Tanpa penugasan PKS, Hidayat NW tidak bisa menjadi Wakil ketua MPR RI.
Singkatnya, semua yang menjabat pada jabatan politik, mereka hadir menjabat karena penugasan partai.
Tentu saja, Dito Ariotedjo menjalankan tugas melayani bangsa dan negara di bidang olahraga. Bukan mengurusi tim olah raga atau merekrut pemain PSSI dari anggota kader partai Golkar.
Partai didirikan untuk merebut kekuasaan. Melalui kekuasaan itu, visi misi partai terkait pembangunan bangsa dan negara (merujuk konstitusi) diwujudkan. Bentuknya, program-program pembangunan, melalui APBN, kebijakan dan undang-undang.
Lazimnya, ketika sebuah partai memenangkan pilpres, maka partai tersebut menempatkan menteri-menterinya di jabatan strategis. Menteri koalisasi lain, melengkapi.
Tetapi pada pemerintahan Jokowi, menteri di bidang strategis justru diserahkan kepada partai koalisi dan profesional.
Menko Ekonomi dan Perindustrian diserahkan kepada Golkar. Bappenas oleh PPP. Mendag oleh PAN. Menteri Desa oleh PKB. KLHK, Menkoinfo dan Pertanian kepada Nasdem. Menhan dan Perikanan ke Gerindra.
Semua partai tersebut berperan stategis. Semua partai menjadi penentu kemajuan bangsa dan negara. Terjadi lomba prestasi antar partai.
Kebijakan ‘semua partai punya peran strategis ini’, datang dari keluasan hati ibu Megawati Soekarnoputeri. PDI Perjuangan melandas “gotong royong” dalam pengelolaan bangsa. “Indonesia negara besar, kita tidak bisa mengelolanya sendiri”.
Gotong royong di kalangan partai politik ini, bisa kita yakini berlanjut, kalau Ganjar Pranowo menjadi Presiden.
Prabowo menjadi Presiden, belum ada bukti kita yakin Gerindra siap berbagi banyak bidang strategis dengan partai lain?
Fadli Zon, Said Didu, Rizal Ramli, Rocky Gerung, bahkan Habib Rizieq, Refly Harun bisa jadi kandidat kuat Menteri?
Kedekatan yang sudah ada, Partai Umat, Amin Rais, bisa jadi akan menjadi penasehat haluan bangsa.
Kesimpulannya, dari segi partai pendukung plus Jokowi sebagai mentornya, Ganjar Pranowo, adalah sosok PALING MEYAKINKAN untuk keberlanjutan pembangunan Jokowi.
Betul??
KIBAR INDONESIA
Baca juga: