Pertama di Indonesia, Etnaprana Stemcells, Masa Depan Bioteknologi, Manusia Bisa Hidup 150 Tahun

SintesaNews.com – Masa depan dalam bidang bioteknologi bukan lagi hanya isapan jempol. Terlebih kini di Indonesia telah hadir stem cells yang diproduksi di Indonesia, oleh para ahli medis di Indonesia, dari grup perusahaan farmasi besar di Indonesia. Kalbe Farma sejak tahun 2006 telah mengembangkan penelitian untuk stem cells. Kini bermitra dengan Etnaprana yang berbasis dalam budang jasa Wellness Nusantara, treatment dalam pemberian stem cells bagi mereka yang membutuhkan menjadi semakin komplet.

Karena diketahui bahwa jika hanya stem cells saja yang diberikan namun tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat, itu hanya bersifat sementara. Etnaprana dengan metode Wellness yang berbasis kearifan lokal Nusantara melengkapi pemberian stem cells dengan terapi spa tradisional warisan leluhur Nusantara.

Dalam launching mereka 17 Juli 2024 di Etnaprana, Jl. Setia Budi Barat no. 16, Direktur Etnaprana Stemcells, Prof. Hafil Abdulgani, mengatakan, “Kesehatan bukan cuma health tapi well, you have to be well.”

-Iklan-
Direktur Etnaprana Stemcells, Prof. Hafil Abdulgani, BA, MD, FACS, FACC

Dalam paparannya, Direktur Regenic Stem Cell, Dr. Sandy Qlintang M.Bimoed, menjelaskan bahwa sel punca (stem cell) ialah sel induk yang belum terdiferensiasi jadi sel matang.

“Ada dua jenis sel punca, yakni sel punca dari tubuh pasien sendiri (autologous) dan sel punca dari orang lain (allogenic). Terapi dilakukan dengan menyuntikkan sel punca ke pasien untuk memperbaiki organ atau jaringan tubuh yang rusak,” kata dr. Sandy.

Salah satu upaya untuk mengatasi terjadinya penyakit degeneratif adalah dengan menggunakan ilmu biomedis dan genomik, termasuk sel punca (stem cell), jelasnya.

Ketika ditanyakan dengan kemajuan di bidang bioteknologi yang mampu mengatasi berbagai penyakit maupun degeneratif ini, apakah bisa memungkinkan manusia hidup selama 150 tahun? Dokter Sandy mengatakan, “Yang penting adalah kualitas hidup manusia.”

Prof Hafil Abdulgani, Dra. Lourda Hutagalung, Dr. Sandy Qlintang M.Biomed
Prof Hafil Abdulgani, Dra. Lourda Hutagalung, Dr. Sandy Qlintang M.Biomed

Kombinasi terapi non medis –sebagaimana selama ini dilakukan Etnaprana– kini dipadukan dengan metode medis yaitu pemberian Stemcells, menjadi treatment pengobatan dan kesehatan yang pertama di Indonesia. Dari Indonesia, diproduksi di Indonesia, lab yang modern berskala internasional, oleh para ahli Indonesia, dan dengan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Konsep ini lahir dari tangan dingin sosok yang sangat berpengalaman di bidang Wellness internasional, Lourda Hutagalung.

“Kami ingin membantu manusia untuk hidup lebih baik lagi,” pungkas Lourda.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here