Penulis: Suko Waspodo
aku merindukan saat-saat engkau berada di sini
memberitahu aku untuk tidak takut
untuk mengangkat kepalaku tinggi dan kuat
menambahkan catatan bahagia ke lagu sedihku
aku rindu caramu melihat aku
seolah-olah aku terlalu buta untuk melihat
jalan yang aku lalui mungkin menyakitkan dan perih
namun semua akan baik-baik saja jika engkau berkeyakinan
aku merindukan suara manismu
melalui masa-masa pahit, suara yang menyelamatkan
itu memberi tahu aku apa yang benar dan salah
tetapi terlalu lama terngiang di telingaku
orang yang peduli, engkau seperti itu
siapa yang membantu dan menyakitiku, begitu banyak
engkau akan membimbing dan menyesatkanku sepanjang hari
engkau meninggalkanku kesepian saat aku lebih suka engkau tinggal
atas hal-hal seperti itu engkau tidak memiliki kendali
sebuah gerakan batu akan terus bergulir
tak peduli seberapa keras engkau menarik dan mengangkat
engkau selalu didorong dan dipaksa untuk pergi
kemudian suatu hari engkau tidak pernah kembali
air mataku begitu panas hingga hampir terbakar
sadar sekarang tentang kekuranganku
namun menangis dan berduka tak akan membuatmu kembali
bagiku untuk mengeluarkan apa yang perlu aku katakan
aku tidak bisa melakukan lebih dari sekadar berdoa
aku tidak lagi lemah; hatiku cukup kuat
dari menambahkan paduan suara bahagia hingga lagu sedih
***
Solo, Selasa, 6 April 2021. 4:18 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko