Penulis: Togap Marpaung
Inspektur Keselamatan Radiasi yang Dipaksa Pensiun
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Tulisan kedua ini merupakan satu kesatuan dari tulisan pertama yang berjudul “Bom Nuklir, Takuttt…! Bom Kotor, Apa Pula?” karena bom kotor dan terutama bom nuklir merupakan senjata nuklir yang paling ditakuti umat manusia ciptaan Tuhan Maha Kuasa. Penulis adalah seorang insan pengawas radiasi yang membuat tinjauan dari perspektif radiasi yang mempunyai motto: Proteksi Radiasi untuk Keselamatan Bangsa. Motto berkembang menjadi: Proteksi Radiasi untuk Keselamatan Bangsa-Bangsa dikarenakan dua negara yang masih berperang adalah pemilik nuklir kelas dunia, yakni: PLTN dan bom nuklir sehingga berpotensi menjadikan bumi hangus.
Sejak tanggal 24 Februari 2022 perhatian masyarakat dunia tertuju pada dua negara Rusia dan Ukrania yang sedang berperang, yang sangat dikuatirkan bakal melibatkan beberapa negara. Berdasarkan hasil penelusuran dari media, terjadinya perang antar kedua negara disebabkan oleh faktor utamanya Ukrania ingin masuk menjadi anggota NATO.
Sebagaimana diketahui, Rusia dan Ukrania merupakan negara bekas Uni Soviet dan Rusia tidak rela atas keinginan Ukrania itu. Rusia sebagai negara yang paling kuat dari sesama uni Soviet menganggap stablitas neagaranya terganggu. Presiden Putin pun menuduh Ukrania telah berubah menjadi “koloni” Amerika. NATO adalah kependekan dari North Atlantic Treaty Organization, Pakta Pertahanan Atlantik Utara. NATO merupakan organisasi pertahanan dan keamanan yang meliputi negara-negara Eropa, Amerika dan Kanada.
Tulisan kedua ini terpicu karena pengamat di tingkat lokal maupun internasional yang diliput media semakin bersemangat memberikan ulasan yang menurut penulis ada yang malah kebablasan sebagaimna tiga berita berikut ini:
- Beberapa hari sebelum terjadi perang diantara kedua negara. Pada tanggal 9 Februari 2022, media memberi judul “Militer Amerika Masuk Polandia, Rusia Siagakan Rudal Nuklir Kh-47M2 sebagaimana dalam gambar ini.
Tanda lingkar merah adalah rudal hipersonik berhulu ledak nuklir Kh-47M2 Kinzhal. Salah satu media on line memberi judul “Rusia Kirim Jet Pengebom Nuklir Jarak Jauh dan Rudal Hipersonik Khinzhal ke Suriah, Ada Apa? MOSKOW, KOMPAS TV-Rusia hari Selasa (15/2/2022) mengerahkan pembom nuklir jarak jauh dan jet tempur serta rudal supersonik canggih ke pangkalan udaranya di Suriah, seperti dilansir Associated Press, Rabu (16/2/2022).
Terus terang, nalar penulis meragukan keakuratan informasi ini.
Tidak sebebas itulah suatu pesawat jet tempur diizinkan membawa seperangkat rudal nuklir karena dampak radiologik sangat fatal yang disebabkan jika terjadi kecelakaan pesawat pengangkut dan rudal nuklir bisa meledak sendiri karena benturan yang sangat kencang.
Saya kira mengangkut rudal nuklir menuju suatu pangkalan militer suatu negara harus dilakukan ekstra hati-hati dan pilihan lebih tepat menggunakan armada angkatan laut. Tidak logis dibuat ajang demonstrasi mengangkut rudal nuklir dengan pesawat jet.
- Pada tanggal 12 Juni 2008, Ukraina mengonfirmasikan PLTN terbesar di Eropa itu telah diserang oleh Rusia pada hari Jumat tanggal 4 Maret 2022 dini hari.Judul berita ini adalah “Menlu Ukraina melaporkan PLTN terbesar di Eropa telah terbakar diserang Rusia”.
Penulis meragukan keakuratan berita ini bahwa PLTN benar-benar diserbu dengan maksud menghancurkan instalasi nuklir tersebut.
Tidaklah segegabah itu pemerintah Rusia. Kepala negara-negara tetangga pasti sudah memberikan masukan yang sehat, terutama negara RRT yang mempunyai senjata nuklir dan pengaruh besar di dunia. Yakin, Dirjen pengawas nuklir dunia (IAEA) pun mengontak koleganya sesama pengawas nuklir di Rusia.
Perang Nuklir dan Perang Dunia Ketiga
Membahas perang nuklir tidak bisa dipisahkan dengan perang dunia ketiga karena pemahaman berbasis teknis bahwa perang nuklir berarti mengerahkan segala kemampuan dan kekuatan persenjataan baik yang dilengkapi teknologi modern berbagai jenis persenjataan rudal antar benua maupun nuklir yang semuanya kategori pemusnah.
Penulis berbasis ilmu pengetahuan proteksi radiasi, bekerja di bidang pengawasan nuklir didukung pengalaman dalam forum nasional dan internasional terkait aspek keselamatan radiasi dan keamanan sumber radioaktif, dalam batin adalah “perang nuklir tidak pernah terjadi”.
Percayalah, tidak pernah terjadi! Mengapa? Karena trend politik perlombaan senjata nuklir sudah lewat. Adapun negara tertentu ingin memiliki senjata nuklir karena didorong faktor politik, misalnya menguasai negara tetangganya, berhasilkah? Alasan paling substansial adalah manusia masih mau hidup sesuai dengan hasrat naluriahnya, ingin nikmat duniawi. Itulah sebabnya korupsi tidak akan bisa dibasmi sampai habis karena koruptor adalah penikmat. Sikap teguh dari penulis adalah didasarkan pada bagian pembahasan dari makalah sehingga motto penulis yang tadinya “Proteksi Radiasi untuk Keselamatan Bangsa” menjadi ”Proteksi Radiasi untuk Keselamatan Bangsa-bangsa”.
Dampak Perang Nuklir
Yang pasti perang nuklir belum pernah terjadi tetapi dampak negatif bom atom dan kecelakaan PLTN sudah pernah dirasakan langsung. Oleh karena itu, manusia sudah pasti dapat memperkirakan akibat paling buruk dari perang nuklir. Tanpa simulasi perhitungan dengan bantuan program berbasis komputer software yang dibuat data analisinya, kita pun bisa memperkirakan hasil akhirnya.
Analisis sederhana dapat dilakukan berdasarkan kejadian langsung yang dialami oleh umat manusia sebab akibat bencana nuklir yang sangat relevan. Sesuai fakta, ada 2 (dua) kejadian:
- Bom Atom di Hirosima dan Nagasaki; dan
- Beberapa kecelakaan radiasi akibat ledakan PLTN.
Analisis selanjutnya adalah betapabanyak dan beragamnnya senjata nuklir dan instalasi yang menjadi faktor kontribusi bumi hangus, berdasarkan pada data sebagai berikut:
- Senjata nuklir yang dimiki beberapa negara
- Reaktor daya (PLTN)
- Reaktor riset
- Elemenn bahan bakar nuklir
- Bahan bakar nuklir bekas
- Produksi radioisotop
- Sumber radioaktif yang digunakan
- Pusat pengelolaan limbah radioaktif
- Dan lain-lain.
Belum lagi diperhitungkan dampak buruk dari kedahsyatan berbagai jenis senjata non nuklir. Tanpa perang nuklir dengan hanya memperkirakan dampak buruk peluru kendali berhulu ledak sangat besar dengan jangkauan ratusan hingga ribuan kilo meter, sudah pasti menjadi bumi hangus jika target sasarannya mengenai instalasi nuklir dan gudang senjata nuklir dari nomor 1 sampai nomor 9. Tapi kalau terjadi perang dunia ketiga tanpa melibatkan senjata nuklir dan tidak mengenai kesembilan nomor tersebut, yaaa… bumi hanya hangus sebagian, kehidupan masih berlanjut. Karena manusia masih bisa menghindar, misalnya mengumpat di dalam bunker.
- Bom Atom Nagasaki dan Hirosima
Sebagai pengingat, bom atom yang dinamai Little Boy (Anak Kecil) dijatuhkan Amerika Serikat di kota Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Hiroshima Jepang dihujani bom lagi pada tanggal 9 Agustus 1945. Bom atom atau bom nuklir adalah jenis senjata nuklir yang sengaja ditembakkan tentara Amerika Serikat mampu meluluhlantahkan kedua target. Bom atom Little Boy dibuat dari U-235 yang diperkaya 64 kilogram. Bom atom ini menggunakan reaksi fisi nuklir yang bekerja dengan menembakkan silinder uranium besar berongga di atas sisipan uranium yang lebih kecil. Bom atom kedua dinamai Fat Man (Pria Gemuk) menggunakan elemen bahan bakar Pu-239 yang energinya lebih besar dibandingkan yang menggunakan U-235.
Pada masa itu, daya ledak bom nuklir masih terbatas dibandingkan dengan bom nuklir yang semakin dahsyat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih lagi didorong keinginan membuat bom nuklir yang semakin dahsyat daya ledaknya selaras dengan kecanggihan pesawat jet pengangkut rudal nuklir dan roket sebagai alat peluncur antar benua di era perang dingin antara blok barat dengan timur. Daya ledak bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki masih terbatas yang setara dengan sebesar 20 (dua puluh) kilo ton dan 15 (lima belas) kilo ton TNT yang adalah singkatan dari Trinitroluena.
Bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 50 (lima puluh) mega ton TNT. Dengan demikian, hanya satu unit bom nuklir ditembakkan menuju target pemukiman atau objek vital, misalnya istana Presiden pastilah menimbulkan daya rusak sangat dahsyat, belum lagi dipertimbangkan sifat fisika dari bom nuklir yang dibuat dari bahan radioktif Pu-239 yang memancarkan radiasi pengion dengan anak luruhnya. Waktu paro (T ½) dari Pu-239 adalah 24.110 tahun.
Berdasarkan hasil penelusuran, negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya, Prancis, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Utara dan Pakistan. Selain itu, negara Israel dipercaya mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan Israel tidak mengkonfirmasikan apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak mempunyai senjata nuklir.
Nampak awan menjulang tinggi sampai 18 kilo meter di atas hiposentrum merupakan titik pusat ledakan. Dua bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dibuat dari bahan bakar nuklir berbeda, yaitu U-235 dan Pu-239.
Untuk mengetahui info terkait kehebatan senjata nuklir era kini tidak perlu lagi repot-repot harus mencari di jurnal luar negeri karena media nasional sudah menyajikan info tersebut. Salah satu media tertanggal 14 Maret 2022 memberitakan bahwa berdasarkan dokumen Departemen Energi Amerika Serikat dan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia mengungkap, ada senjata nuklir yang ledakannya pernah melebihi 10 megaton atau berkali-kali lebih kuat daripada yang digunakan di Hiroshima dan Nagasaki.
- Kecelakaan PLTN Chernobyl dan Fukusima
Kecelakaan pertama adalah di Uni Soviet tepatnya negara Ukrania yang sedang berperang dengan Rusia sesama satu kubu dan satu kuasa dalam teknologi nuklir mencakup: PLTN dan bom nuklir. Kecelakaan PLTN Chernobyl terjadi pada tanggal 26 April 1986. Penyebab utama adalah kelalaian manusia (human error), yang tentu saja terkait dengan aspek teknis dari kegagalan melakukan uji sistem reaktor untuk shutdown sehingga pertambahan netron tidak dapat dikendalikan sesuai standar keselamatan yang menyebabkan kenaikan suhu reaktor semakin tinggi sehingga terjadilah ledakan.
Radiasi keluar dari instalasi nuklir tidak saja mengakibatakan kematian, sakit akibat radiasi juga kerugian ekonomi di negara Ukrania tetapi juga menjadi masalah besar bagi negara-negara tetangga hingga Indonesia pun ketiban hebohnya. Bahan makanan impor dari Eropa pun diuji di laboratorium radiasi milik Batan di PSKR Batan Pasar Jumat Jakarta.
Hingga saat ini, kawasan PLTN Chernobyl masih terkontaminasi radioaktif, itu berarti bebas dari kontaminasi radioaktif bisa sampai ratusan hingga ribuan tahun mendatang tergantung pula kemampuan pemerintah Ukrania untuk melakukan penanggulangan pembersihan (clean up) kawasan tersebut dari kontaminasi radioaktif dengan teknik dekontaminasi sesuai ketentuan.
Pertanyaan njlimetnya adalah berapa biaya yang dibutuhkan? Apakah sanggup? Jawabannya adalah lakukan kajian justifikasi, hitung untung ruginya! Tidak boleh orang masuk kawasan tersebut kecuali petugas yang berkualifikasi.
Kecelakaan kedua adalah menimpa PLTN Fukusima Daiichi Jepang pada tanggal 11 Maret 2011. Penyebab kejadian adalah non teknis, berawal dari gempa berakibat tsunami sehingga tembok pengaman banjir dari laut jebol menuju instalasi PLTN. Pada saat gempa, infonya PLTN secara otomatis mati (shutdown) tetapi problem lain adalah generator suplai listrik mati sehingga pompa pendingin pun mati lah. Pompa ini yang digunakan untuk menjaga suhu teras reaktor sesuai standar keselamatan (safety standard) akibat kenaikan suhu yang tidak terkendali, terjadilah ledakan PLTN. Tidak lagi hanya problem tsunami yang menjadi bencana nasional di Jepang tetapi ikutan bencana bahaya radiasi yang berasal dari ledakan PLTN Fukushima.
Dampak radiasi tidak hanya di dirasakan oleh penduduk di Jepang tetapi sebagian penduduk bumi pun turut was-was. Penumpang pesawat yang datang dari Jepang dipantau dengan alat ukur radiasi di bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkarang oleh inspektur BAPETEN. Tidak satu orang pun terkontaminasi. Perlukah pemantauan sampai segitunya? Kuatir malah masyarakat menjadi trauma.
Hingga saat ini, problem PLTN Fukushima dari perspektif dampak radiasi (radiologik) belum selesai dan berita terbaru pada tanggal 11 Maret 2022, salah satu media on line merilis judul: “Jepang Habiskan Rp 3.100 T Untuk Pemulihan Insiden PLTN Fukushima”.
- Sakit Akibat Radiasi
Media memberitakan bahwa kecelakaan nuklir di Fukushima, Jepang, membuat warga semakin mencemaskan kemungkinan terpapar radiasi dosis tinggi. Sebab sejauh ini tidak ada obat untuk dampak radiasi nuklir. Artinya peluang untuk terus hidup juga nyaris nol. Sejumlah tim peneliti dari Amerika Serikat, kini sedang berusaha mengembangkan obat bagi dampak radiasi nuklir. Kementrian pertahanan AS mendukung proyeknya dengan dana jutaan Dollar. Metode pengobatan dengan dua jenis antibiotika yang berbeda, dilaporkan menunjukkan prospek cukup cerah.
Para peneliti dari AS meradiasi tikus percobaan dengan unsur radioaktif Kobalt. Tikus-tikus ini ibaratnya sudah dihukum mati, karena dipastikan tidak ada yang bisa bertahan hidup. Tapi 24 jam kemudian, para peneliti mulai memberikan pengobatan. Dua kali sehari, tikus-tikus yang terpapar radiasi nuklir itu diberi beberapa tetes obat antibiotika langsung ke dalam lambungnya. Selain itu, tikus percobaan ini juga diberi suntikan antibiotika jenis lain. Ujicoba dilakukan selama 30 hari.
Hasilnya diungkapkan oleh peneliti Ofer Levy dari rumah sakit anak-anak di sekolah tinggi kedokteran di Boston. “Kelompok tikus yang mendapat antibiotika, kondisinya secara signifikan membaik dan tetap hidup.“
Salah satu jenis radionuklida yang terlepas ke lingkungan akibat kecelakaan nuklir adalah I-131 dan kelenjar tiroid merupakan organ kritis yang mengakumulasi yodium dari pembuluh darah sebagai bagian dari metabolisme normal organ ini. Oleh karena itu, fallout radionuklida ini akan menyebabkan terjadinya paparan radiasi interna pada kelenjar tiroid yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan hidung (inhalasi) dan percernaan mulut (ingesi) yang mengkonsumsi susu. Kelenjar tiroid adalah salah satu organ yang paling rentan terhadap induksi kanker oleh radiasi. Anak-anak adalah populasi yang paling rentan.
Fallout diartikan sebagai jatuhan radioaktif yang diakibatkan kecelakaan nuklir dari PLTN atau bom nuklir. Ada 3 (tiga) dari sekian banyak jenis radioaktif yang paling ditakuti, yaitu: Cs-137, Sr-90 dan I-131 karena efek radiasi terhadap kesehatan yang berakibat sakit hingga kematian. Sumber radioaktif Cs-137 waktu paruh (T1/2): 30,17 tahun, pemancar radiasi gamma dan beta dengan energi: 662 keV. Zat radioaktif Sr-90 dengan T1/2: 28,79 tahun, pemancar radiasi beta dengan energi: 546 keV. Sedangkan I-131 dengan T1/2: 8,05 hari dan energi: 971 keV.
Sumber radioaktif Cs-137 adalah jenis radiasi pemancar radiasi gamma eksterna dan interna dengan waktu paruh yang panjang sehingga meradiasi seluruh tubuh yang efeknya paling berbahaya. Sedangkan Sr-90 pemancar radiasi beta interna yang organ kristisnya adalah tulang dan efeknya juga sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh, mengakibatkan leukimia dan kanker tulang. Kedua sumber radioaktif ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk meluruh ke tingkat yang dapat diabaikan efek radiasinya. Untuk meluruh sehingga nilai aktivitas sumber radioaktifnya (At) menjadi sangat kecil bisa mencapai 5 (lima) kali waktu paruh sudah memerlukan sekitar 150 (seratus lima puluh) tahun. Itupun tegantung pada besarnya nilai aktivitas awal (Ao) dari sumber radiaktif tersebut.
Kalau sumber radioaktif I-131memang waktu paruhnya pendek tetapi I-131 ini sangat menakutkan karena organ kritisnya adalah tiroid yang mengakibatkan kanker tiroid. Pada saat awal terjadi kecelakaan nuklir, misalnya PLTN, lepasan sumber radioaktif I-131 inilah yang paling ditakutkan. Oleh karenanya, sesuai dengan SOP, maka semua pekerja nuklir/radiasi dan anggota masyarakat sekitar kawasan nuklir tharus segera diberikan tablet Yodium stabil sebagai tindakan penangulangan untuk pencegahan kanker tiroid.
Ketiga jenis sumber radioaktif akan mencemari seluruh bumi, semua makhluk hidup (manusia, binatamg dan tumbuhan), air dan tanah serta bangunan , apapun itu sudah terkontaminasi radioaktif. Tidak ada yang bisa dikonsumsi. Dampak buruk yang berikiunya yang semakin menyeramkan adalah terjadinya pendinginan global, yang disebut musim dingin nuklir, tentu saja kejadian ini semakin memastikan bumi hangus.
Pesan Damai di Bumi dari Penulis
Sesuai dengan informasi yang beredar di beberapa media bahwa Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Maritim dan Investasi (Marves) pernah menyampaikan opini secara terbuka di ruang publik yang initinya adalah agar Indonesia memiliki senjata nuklir pada tanggal 4 dan 5 Februari 2020. Judul berita media: (1) “Cerita Luhut, Indonesia Diremehkan Lantaran Tak Punya Senjata Nuklir”; dan (2) “Luhut Ingin Indonesia Punya Senjata Nuklir, Iran Siap Bantu”.
Penulis dapat memahami keinginan Menko Marves tersebut, mengingat latar belakang Beliau sebagai militer sejati dengan pensiunan pangkat jenderal TNI. AD. Tetapi menurut penulis berdasarkan justifikasi proteksi radiasi adalah lebih banyak mudarat daripada manfaat. Belum lagi aspek politik dalam negeri yang riwet super mumet.
Seandainya pun tidak ada larangan mengenai pengembangan senjata nuklir bagi negara Indonesia, mohon dengan hormat, tidak perlulah memiliki senjata pemusnah itu. Terlalu dan terlalu banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. Negara Jepang saja yang sudah sangat maju dalam bidang nuklir tidak pernah mencetuskan niatnya untuk memiliki senjata nuklir. Apa sulitnya bagi Jepang membuat senjata nuklir? Naluri saya berkata “Bangsa Jepang bersumpah: tidak mau memiliki senjata nuklir karena menjadikan dunia kiamat” Nah, penulis sepaham dengan sumpah setia ini.
Hanya akibat Covid-19 saja, dampaknya sudah mengakibatkan tatanan kehidupan nyaris luluh lantah, apalagi kalau terjadi perang nuklir maka dunia pasti kiamat. Tidak ada yang bisa menyelematkan dirinya, termasuk Presiden Amerika dan Soviet meskipun dua negara tersebut memiliki pesawat ruang angkasa yang bisa terbang ke bulan. Mereka tidak akan bisa bertahan selamanya di bulan. Kembali ke bumi, mereka pun akan binasa karena terpapar radiasi, tinggal menunggu waktu. Radiasi tidak bisa hilang begitu saja karena tergantung waktu paruh.
Jangankan dampak bom atom atau nuklir. Hanya masalah sepele limbah radiokatif Cs-137 yang aktivitasnya beberapa mili curie (mCi) yang dibuang orang (yang tidak diketahui siapa orangnya hingga kini) di komplek perumahan Batan Indah Serpong, sudah menakutkan masyarakat dan biaya dekontaminasi cukup besar. Ratusan drum tanah hasil galian yang terkontaminasi radioaktif harus dibuang dan dikelola di Pusat Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif Batan di Serpong. BAPETEN dan Batan adalah instansi yang paling repot dan cukup banyak tenaga yang dikerahkan.
Mohon izin menyampaikan ada 2 (dua) tanggapan penulis terkait dengan perang antara Rusia dengan Ukrania di beberapa grup whattsapp, antara lain NPA: News Props Advert Studies yang admin adalah Dhia Prakasa Yudha dan D.S. Putra yang pesertanya beberapa orang tokoh nasional: duta besar, akademisi (guru besar), pemred media, pensiunan berbagai profesi (jenderal) dan sebagainya. Juga grup whatts app GA-KKN-AUI, Koordinator Umum adalah Amroeh Adiwijaya.
Pada tanggal 26 Februari 2022, penulis telah memberikan tanggapan terkait dengan berita media yang mewartakan bahwa perang dunia ketiga akan terjadi dan pesawat tempur Rusia sudah dilengkapi dengan senjata (rudal) nuklir yang sudah meluncur menghantam target, sebagai berikut:
- Perang dunia ketiga tidak akan pernah terjadi lagi kalau itu kehendak manuasia. Karena manusia tidak bisa melepaskan dirinya dari rasa nikmat. Nikmat mengalahkan Kiamat bagi yang bernalar Sehat.
- Perang dunia ketiga tidak akan terjadi lagi karena sudah ada senjata nuklir yang dimiliki negara-negara yang bersengketa sebagai Penyerang vs Terserang.
- Perang dunia pertama terjadi karena belum ada senjata nuklir.
- Perang dunia kedua terjadi karena belum ada senjata nuklir dikuasai oleh negara-negara yang berkonflik. Kala itu hanya Amerika yang punya bom atom. Amerika memanfaatkan bom atom untuk menghentikan paksa keangkuhan Jepang.
- Negara-negara maju berlomba-lomba buat senjata nuklir karena dianggap senjata paling ampuh dengan melihat fakta Jepang langsung lunglai. Terjadi perang dingin.
- Kalau terjadi perang dunia ketiga maka dunia pasti habis ludes, tatanan kehidupan musnah. Kembali ke No.1
- Pemimpin dunia sadar sesadar-sadarnya akan fakta itu. IAEA di bawah UN buat NPT tetapi tetap ada negara yang tidak patuh.
- Bahwa negara Arab tidak akan pernah diberi kesempatan menguasai senjata nuklir karena ada kepentingan negara-negara tertentu yang terganggu.
- Konflik antar negara biasa itu.
- Indonesia mau cari muka, boleh aja.
Salam Nuklir
Indonesia cari muka yang dimaksud adalah mengait sedikit filosofi nuklir sebagaimana nurani penulis pada komen di bawah ini, tanggal 4 Maret 2022.
Pada tanggal 4 Maret 2022, penulis memberikan tanggapan kedua terkait dengan semakin riuhnya pemberitaan media dan rekaman youtube Mbak Connie Rahakundini Bakrie. Salah satu komen teman adalah “negara2 barat yg arogan dibuat pusing oleh kekonyolan putin, yg merasa negaranya dianggap remeh oleh barat”.
Tanggapan penulis adalah sebagai berikut:
- Sikap Presiden Putin dapat diterima supaya semakin sadar manusia yang merasa negaranya paling super power. Filosofi dari aspek proteksi dan keselamatan radiasi bahwa…Rudal Nuklir tidak hanya bisa digunakan untuk peperangan (kejahatan) tetapi juga untuk perdamaian (kebaikan).
- Pemerintah China harus menjadi “juru damai” agar Rusia jangan sampai membuat “bumi hangus”.
- Putin, Presiden Rusia tidak boleh meluncurkan rudal nuklir karena dia hanya manusia biasa yang punya kuasa terbatas bila berencana menghanguskan bumi. Dalam konteks sains: Rudal Nuklir boleh diluncurkan supaya Keangkuhan Birokrat Runtuh di instansi pemerintah.
Pada tanggal 13 Maret 2022, oleh karena semakin mencekamnya berita media, penulis pun berencana untuk memberikan pesan dengan cara membuat tik tok atau youtube berupa “Peringatan kepada Pemimpin Dunia yang ikut terlibat akibat perang Rusia dan Ukrania, narasinya mengacu pada pengalaman penulis:
- Pemimpin negara-negara maju menuding kelompok orang jahat, seperti ISIS dan sebagainya sebagai intruder yang menjadi ancaman global karena mereka berniat sabotase tidak hanya pada objek vital milik negara, seperti istana kepala negara tetapi juga instalasi nuklir seperti PLTN, reaktor riset dan sebagainya.
- Pengetahuan tersebut dipahami sebagai insan pengawas nuklir yang memperoleh ilmu ketika belajar Keamanan Nuklirdari expert negara-negara maju dan IAEA.
- Padahal, negara-negara pemilik Senjata Nuklir yang mau membuat bumi hangus karena tidak bisa mengendalikan keangkuhannya sebagai negara super power yang ingin menguasai dunia dengan melanggar prinsip negara merdeka yang berdaulat.
- Jika demikian faktanya, siapa atau pemimpin negara mana yang malah tepat dituding sebagaiintruder atau malah lebih jahat dari intruder?
- Dengan segala hormat, sikap tindak demikian adalah perbuatan setan yang adalah musuh seluruh umat manusia yang cinta damai dan Tuhan.
Pemimipin negara-negara maju yang dimaksud adalah Amerika Serikat dan anggota NATO. Salah satu poin penulis adalah jika Ukrania masih mempunyai senjata nuklir, Rusia pun tidak akan menyerang negara bekas saudara sebangsanya itu. Ukrania tidak ada suatu berita yang memastikan telah menembakkan bom kotor ke Rusia. Peperangan antara kedua negara masih bersifat terbatas karena senjata yang digunakan keduanya masih sebatas memberi pelajaran meskupun sudah banyak korban meninggal. Rusia pun tidak juga menghantam PLTN milik Ukrania. Kedua negara ini sebagai negara nuklir tetap mematuhi kesepakatan tidak tertulis diantara mereka bahwa senjata nuklir menjadikan mereka kiamat, taat asas.
Tambahan info pengalaman penulis terkait aspek keamanan nuklir selain keamanan sumber radioatif
Pesan Kepada Bapak Presiden
Materi yang disampaikan kepada Yang terhormat Bapak Presiden adalah ilmu yang diperoleh ketika mengikuti beberapa kegiatan aspek keamanan sumber radioaktif dan nuklir yang para instrukturnya adalah pakar dari berbagai negara maju, diantaranya Amerika, Australia, Inggris dan Soviet. Tentunya, basis pengetahuan dari penulis adalah sarjana proteksi radiasi yang berlanjut post graduate dipolma setara S2 dibiayai IAEA ketika belajar bersama-sama dengan peserta dari beberapa negara di Asia dan pengajar selain dari Universiti Kebangsaan Malaysia sebagai tuan rumah juga expert dari IAEA.
Ada 3 (tiga) komen penulis yang disampaikan terkait keprihatinan atas perang Rusia dengan Ukraina yang dari hari ke hari semakin menegangkan, pertama pada tanggal 26 Februari 2022, kedua tanggal 4 Maret 2022 dan ketiga tanggal 13 Maret 2022. Salah satu poin adalah
“Rudal Nuklir tidak hanya bisa digunakan untuk peperangan (kejahatan), tetapi juga untuk perdamaian (kebaikan)”.
Mohon dengan hormat Bapak Presiden kiranya berkenan menyampaikan pesan kepada Kepala Negara maju filosofi nuklir tersebut.
Semoga tulisan dari seorang pegawai negeri sipil di Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang dipaksa pensiun karena peran sebagai Whistleblower dan Agent of Change untuk Bela Negara dapat memberikan pencerahan kepada Nusa dan Bangasa.
Mohon atensi Yang terhormat Bapak Presiden.
Jakarta, 16 Maret 2022
Salam Hormat,
ttd.
Togap Marpaung