Pensiunan Wapres Tak Ada Paguyubannya, Ya?

Penulis: Erri Subakti 

Ortu saya almarhum pensiunan dari sebuah BUMN, aktivitasnya terakhir sebelum meninggal adalah sebagai bendahara Dana Pensiun perusahaan plat merah. Lumayan meski tidak lagi seaktif saat di usia produktif tapi masih bisa dipercaya memegang dana para pensiunan. Ini karena jabatan terakhirnya memang sebagai kepala keuangan. Memang tak banyak finansial dari dana pensiun, ya cukuplah untuk hidup tiap bulan.

Seorang pensiunan dari Kompas, Pepih Nugraha kini masih aktif menulis, bahkan membangun beberapa media online baru. Ini karena wartawan memang tidak ada pensiunnya, selama dia masih aktif terus menulis dan menulis, bahkan bisa menjadi pengajar menulis untuk para penulis baru. Selain tentu saja menelurkan buku-buku sebagai masterpiece dari karir kewartawanannya.

-Iklan-

Dipikir-pikir mungkin gak enak jadi pensiunan wakil presiden, soalnya tidak ada paguyubannya. Tidak bisa saling berkumpul antar sesama pensiunan wapres. Saling berbagi kenangan saat masih menjabat. Bagaimana banyak orang terbungkuk-bungkuk penuh hormat kepada wapres, mengucap salam, dan menjadi orang nomor dua paling penting dari seantero negeri.

Kalau begitu apa perlu dibuat paguyuban pensiunan wapres, biar mantan pejabat tinggi negara gak terlalu merasa kesepian, bahkan jangan sampai mengalami post power syndrome.

Atau mungkin bisa juga pensiunan wapres tiap tahunnya reunian dengan mantan presiden-presiden terdahulu. Untuk sekedar berbagi cerita masa-masa indah menjadi tokoh politik paling penting di negeri ini.

Ya katanya sih para pensiunan memang sebaiknya terus diberi peran, entah peran kecil atau sekedar figuran di dunia yang sebelumnya digelutinya. Bisa juga paguyuban itu berkumpul dengan selain mantan presiden seperti SBY dan Megawati juga mengajak mantan Ketua MPR seperti Amien Rais misalnya. Lalu sesekali paguyuban para petinggi negeri nyanyi-nyanyi bareng, SBY yang pegang gitar sekaligus vokal, JK dan Amin Rais cukup tepuk-tepuk tangan saja. Megawati jadi backing vokal saja.

Terus, Dayat diajak gak?

Eh siapa tuh?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here