Penolakan ‘Talibanisasi’ Indonesia Menggema di Berbagai Daerah

SintesaNews.com – Organisasi Garda Benteng Nusantara (GBN) dan Garda Nusantara Bersatu (GNB) gencar mengkampanyekan penolakan terhadap ‘talibanisasi’ di Indonesia.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua GBN, AR Waluyo Wasis Nugroho yang kerap disapa Gus Wal bahwa pencegahan dan penolakan ‘talibanisasi’ di Indonesia ini sangat penting bagi keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa.

Dalam keterangan singkatnya melalui layanan percakapan Gus Wal mengatakan, “GBN dan GNB terus berupaya menggaungkan pesan kepada seluruh masyarakat di berbagai daerah untuk mencegah dan menolak upaya ‘talibanisasi’ Indonesia. Karena dari sinilah muncul bibit-bibit radikalisme dan terorisme.”

-Iklan-

“Kita mendukung Densus 88 Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi premanisme radikalisme terorisme,” ujar Gus Wal.

Gus Wal juga meminta UU Anti Terorisme diperkuat, untuk memberikan hukuman maksimal hukuman mati bagi para pelaku ataupun yang terlibat dalam aks-aksi radikalisme dan terorisme.

“Penolakan ‘talibanisasi’ Indonesia ini berpotensi melahirkan dampak yang berbahaya dengan munculnya radikalisme, faham khilafah, komunisme, bahkan terorisme,” Gus Wal melanjutkan.

Kini gaung penolakan talibanisasi Indonesia sudah menggema di Jombang, Surabaya, Jakarta, Pasuruan, Solo, Boyolali, Samarinda, Padang, Pekanbaru, Medan dll., yang kesemuanya diinisiasi oleh Garda Nusantara Bersatu dan Garda Benteng Nusantara yang diketuai oleh Gus Wal.

Gus Wal juga selalu berpesan untuk menyukseskan vaksinasi covid-19 dan menjaga kampung/desa dari bahaya virus corona, berbagai kabar bohong atau hoax, dan mewaspadai ‘talibanisasi’, radikalisme, laten khilafah, komunisme dan terorisme.

“Sukseskan Vaksinasi Covid19, jaga kampung desa dari corona, hoax, talibanisasi, radikalisme, khilafah, komunisme, dan terorisme,” pungkas Gus Wal

#Merdeka
#GardaNusantaraBersatu
#GardaBentengNusantara

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here