SintesaNews.com – Dua orang pastor Gereja Santo Joseph Kabupaten Karimun yang diintimidasi sekelompok massa, malah dibawa ke Mapolres Karimun. Hal inu dicuitkan oleh akun Katolik Garis Lucu @KatolikG kemarin, 6/2/2020. Begini keterangan akun tersebut dan kronologinya.
Mohon doanya untuk pastor dan panitia pembangunan gereja St. Yoseph Karimun. Saat ini dua Romo bersama dua panitia diamankan di Kapolres, massa pendemo anti Gereja mengarah ke Mapolres minta dipertemukan dengan pastor dan panitia.
Berikut kronologis Kehebohan di gereja St Yoseph hari ini. Berdasarkan IMB yang sudah dikantongi panitia dan melihat bangunan gereja lama yang sudah mau roboh, maka pembongkaran gereja dimulai. Pembongkaran dimulai pukul 9.00 WIB.
Polisi (1 Kasat Binmas, 1 Kasatpol Airud) 1 anggota Polairud, 1 intel Polsek, 1 anggota Pol Binmas, total 5 polisi mendatangi gereja pukul 09.20 WIB hingga laporan ini ditulis, polisi meminta pembongkaran dihentikan dengan bahasa menjaga kondusifitas, pencegahan SARA, sejenisnya.
Pukul 10.20 WIB 2 anggota reskrim polres datang ke gereja meminta pembongkaran di hentikan, Romesko Purba menolak. Pembongkaran dilanjutkan.
Pukul 11.40 WIB pekerja istirahat makan siang. Pukul 13.00 WIB pembongkaran dilanjutkan.
Pukul 13.30 WIN 3 orang datang ke gereja (dari APKK) 1 orang pernah meringsek masuk gereja dan hampir memukul Romesko Purba di November 2019 lalu. Mereka minta pembongkaran dihentikan, dijelaskan bahwa pembongkaran bangunan tua untuk keselamatan warga sekitar (takut bangunan ambruk).
Orang yang protes itu tidak mau tau, dan mengancam membawa massa. Dan tekanan massa dilakukan sehingga dua orang pastor dan dua panitia diamankan ke Mapolres.
Demikian dicuitkan oleh akun @KatolikG. Polisi semestinya melindungi pihak yang secara legal dan sah dalam melakukan aktivitasnya, bukan malah terlihat justru membiarkan intimidasi yang kental dengan intoleransi antar agama ini terjadi.