SintesaNews.com – Mata Brijen TNI Purwito sangat tajam menatap ke beberapa titik yang mungkin dianggapnya janggal atau mencurigakan, pada Selasa 10 November 2020, di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Ribuan orang memenuhi bandara untuk menyambut kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Tak cuma di area tunggu kedatangan penumpang di Terminal III Ultimate saja yang dipenuhi massa penyambut “Big Imam” FPI itu, tapi hingga ke luar area bandara. Bahkan sampai jalan-jalan utama menuju Soetta.
Saat itu TNI mengerahkan pasukan dari tiga matra sekaligus untuk mengamankan objek vital dari gangguan keamanan efek dari konsentrasi massa.
Brigadir Jenderal TNI Purwito Hadi Wardhono merupakan orang yang bertanggungjawab langsung atas keamanan objek vital Bandara Soetta, sebab beliau adalah pemegang tongkat kendali Komando Resor Militer 052/Wijayakrama.
Meski terjadi beberapa kerusakan di Bandara Soeta namun tidak sampai terjadi kerusuhan di dalam objek vital negara. Keamanan di Bandara Soetta terjaga dengan baik. Tak ada laporan gangguan keamanan seperti amukan massa atau penjarahan, walaupun terjadi keterlambatan penerbangan.
Korem 052/Wijayakrama yang dipimpin Brigjen TNI Purwito merupakan salah satu dari dua Komando Teritorial yang berada di bawah komando Kodam Jaya/Jakarta.
Dalam pengamanan objek vital Bandara Soetta itu, Brigjen TNI Purwito turun tangan langsung memimpin pasukan. Saat itu terlihat Brigjen Purwito lebih banyak berada di balik pasukan yang dia pimpin, sembari mengamati situasi, menerima laporan, memberikan perintah dan mengabadikan momen-momen penting.
Brigjen TNI Purwito bukan orang sembarangan, dia memiliki rekam jejak intelijen yang kakap. Sebelum dipercaya menjabat Komandan Korem 052/Wijayakrama, beliau pernah menjabat sebagai Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Brigjen TNI Purwito terlibat dalam pengamanan-pengamanan kegiatan besar. Seperti pengamanan presiden saat Indonesia kedatangan tamu istimewa, Raja Arab Saudi, Salman bin Abduaziz pada 2017, belum lagi dia dihadapkan pada pengamanan presiden di kala banyak terjadi demonstrasi besar di Jakarta.
Semasa itu, Brigjen TNI Purwito pernah diminta datang ke Gedung DPR RI, beliau sengaja diundang untuk mengetahui sistem pengamanan di gedung wakil rakyat tersebut, dan dengan cepat dia mampu menjelaskan secara detail tentang sangat lemahnya sistem pengamanan di sana.
Kemudian karena keberhasilan menjaga presiden, Brigjen TNI Purwito dipercaya untuk menjabat Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalimantan Utara. Pada 20 November 2019, beliau pecah bintang, pangkatnya naik dari Kolonel menjadi Brigadir Jenderal TNI.
Pada 28 Agustus 2020, dia dipercaya mengisi kursi jabatan yang ditinggalkan Brigjen TNI Tri Budi Utomo, menjadi Komandan Korem 052/Wijayakrama.
Ketika itu Brigjen TNI Tri Budi Utomo diangkat menjadi Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), untuk mendampingi Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan yang memegang tongkat komando Danjen Kopassus, menggantikan Mayjent TNI I Nyoman Cantiasa.