SintesaNews.com – Mantan Gubernur South Carolina, Nikki Haley, mencalonkan diri untuk maju sebagai bakal calon presiden AS dari Partai Republik.
Namun sebelumnya, sebagaimana diketahui Donald Trump pada November 2022 lalu telah mengumumkan dirinya akan maju kembali menjadi bakal calon presiden AS. Dengan begitu maka Haley akan bertarung dengan Trump dalam memperebutkan suara dari Partai Republik, untuk diusung sebagai capres dari Grand Old Party (sebutan Partai Republik, red.) pada Pemilu AS, November 2024
Sebagai catatan, Haley adalah tokoh pertama Partai Republik yang secara resmi menentang mantan Presiden Donald Trump. Meski semasa pemerintahan Trump, Haley menjadi Duta Besar AS untuk PBB pada tahun 2016. Saat itu Trump yang menunjuk Haley untuk menduduki posisi tersebut.
Nikki Haley merupakan putri imigran, dan pernah mengambil sikap berani pada 2015, ketika menghapus bendera pertempuran Konfederasi dari gedung negara bagian Carolina Selatan, setelah seorang kulit putih membunuh umat paroki kulit hitam saat kebaktian di Gereja Charleston.
Haley, 51 tahun, juga pernah mengkritik Trump segera setelah serangan mematikan oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021 di US Capitol.
Sementara itu, dalam polling awal menunjukkan bahwa Haley berada jauh di belakang Trump.
Sebagai informasi, Haley adalah gubernur AS wanita termuda dan minoritas pertama ketika dia terpilih pada tahun 2010.
Haley akan memanfaatkan rekam jejak sebagai gubernur, dan pengalamannya sebagai Duta Besar AS untuk PBB.
Haley yang berdarah India, pada tahun 2016 pernah masuk ke dalam daftar “100 Orang Paling Berpengaruh” menurut majalah Time.