SintesaNews.com – Banjir selama berminggu-minggu di Nigeria menewaskan sebanyak 179 orang dan 200.000 orang mengungsi.
Menurut data yang diterbitkan oleh Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA), sebagian besar banjir terjadi di wilayah utara Nigeria dan setidaknya 107.600 hektar lahan pertanian terdampak.
Sebagian besar korban tewas berada di wilayah utara negara itu, tetapi juru bicara NEMA Ezekiel Manzo mengatakan wilayah tengah dan selatan Nigeria akan lebih parah dilanda hujan lebat.
“Penumpukan air dari wilayah utara yang mengalir ke bawah juga berarti bahwa situasi yang sama yang terjadi di wilayah tengah dan selatan negara itu akan menjadi lebih buruk,” kata Manzo, dikutip dari AFP pada Kamis (29/8/2024).
Diketahui, masyarakat di sepanjang tepian sungai besar Niger dan Benue berada pada risiko yang lebih tinggi.
“Beberapa bagian negara yang sebelumnya tidak dikenal rawan banjir kini mengalami banjir,” ujar Manzo.
Diketahui, banjir yang biasanya disebabkan oleh hujan lebat dan infrastruktur yang buruk, telah menyebabkan kerusakan skala besar di negara terpadat di Afrika di masa lalu. Pada 2022, lebih dari 500 orang meninggal dan 1,4 juta orang mengungsi dalam banjir terburuk dalam satu dekade.
Presiden Bola Ahmed Tinubu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa pihak berwenang akan memberikan peringatan untuk mengurangi dampak bencana lingkungan.
Manzo mengatakan pejabat darurat telah memetakan rencana untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
“Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan lagi sehingga orang-orang tidak akan terperangkap tanpa peringatan,” jelasnya.
Lebih dari 360 orang meninggal dan lebih dari 2,1 juta orang mengungsi pada tahun 2012.
