SintesaNews.com – Melalui pernyatan pers Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang diterima redaksi SinesaNews.com, Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan agar TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), beserta Polri, saling berkoordinasi untuk memberantas terorisme hingga ke akar-akarnya.
KSP menginformasikan hal ini terkait perkembangan situasi keamanan Indonesia mutakhir, setelah aksi terorisme di Katedral, Makassar dan Mabes Polri, Jakarta.
1. Presiden tegaskan tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air.
Presiden telah memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk saling berkoordinasi dan meningkatkan kewaspadaan.
Hal demikian dilakukan untuk menjamin bahwa negara hadir untuk memastikan keamanan seluruh rakyat Indonesia dari rasa takut;
2. Tumpas Teroris sampai ke akarnya dengan pendekatan keras.
Pemerintah telah memiliki perangkat hukum dan strategi yang lengkap untuk membongkar sel teror hingga ke akar-akarnya, termasuk melalui pendekatan hard approach.
Jadi, tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar. Upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adli dan seefektif mungkin;
3. Terorisme adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia.
Diimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menjaga satu sama lain, tetap waspada dan tenang, serta membantu aparat penegak hukum bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini;
4. Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya.
Masyarakat diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar , tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi.
5 Fakta Pelaku Penyerangan Mabes Polri yang Terkuak dan Masih Misteri