SintesaNews.com – Sebagian warga nahdliyyin dan masyarakat umum kini mulai menjaga jarak dengan para “habib”. Hal ini akibat terbongkarnya nasab palsu Ba’alawi Yaman yang dibongkar oleh Kiai Imaduddin melalui tesisnya yang berjudul “Nasab Palsu Ba’alawi”.
Tesis tersebut telah diterbitkan menjadi buku “Nasab palsu Ba’alawi” , cetakan ke-2 Mei 2024.
Ditambah lagi makin banyaknya para “oknum habib” yang suka ceramah dengan aneka cerita di panggung suci agama/pengajian, dengan cerita “ngalor ngidul ora karuan arahe” (Utara Selatan tidak jelas arahnya).
Baca: Nasab Palsu Ba’alawi Yaman Hanya Bisa Ngaku Dzuriyah Nabi, Numpang Hidup dan Makan, Belagu…
Kini semakin banyak yang sudah tersadarkan oleh tipu daya para “habib” selama ini yang mengaku cucu Nabi Muhammad SAW.
Mereka yang sudah sadar menganggap para habib di Indonesia hanya numpang hidup, makan, minum tapi malah belagu. Ingin menjadikan pribumi menjadi jongosnya. Tak mampu berkarya, misalnya menjadi astronot atau ahli geologi dan profesional lain tapi malah sering nyinyir dan minim ilmu. Hanya dengan modal nasab –palsu– “keturunan” Nabi, mereka menjadi klan yang paling suci di antara pemeluk agama Islam. Hal ini membuat klan Ba’alawi menjadi sombong tidak ketulungan.
Para habib terus menebarkan doktrin, “Hati-hati, ini azab berat bagi orang yang hina habib atau keturunan Rasulullah SAW”.
Menanggapi doktrin ala Ba’alawi ini, Nurul Azizah dalam artikelnya menuliskan,
“Ngancam-ngancam masuk neraka, memange siapa sih para habib Ba’alawi cucu Ubaidillah (bukan keturunan nabi). Seharusnya berterima kasih sudah diterima dengan baik hidup di Indonesia, tidak dimusuhi dan dijauhi.”
Dari beberapa klan Ba’alawi yang telah melakukan tes DNA diketahui Ba’alawi ini memiliki haplogroup G. Sedangkan keturunan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW beserta anak cucunya mempunyai haplogroup J1.
Masih percaya “habib-habib” klan Ba’alawi dari Yaman yang datang ke Indonesia?
Baca artikel lainnya dari Nurul Azizah di Kolom Bunga Rampai
Baca juga:
Nasab Palsu Ba’alawi Yaman Hanya Bisa Ngaku Dzuriyah Nabi, Numpang Hidup dan Makan, Belagu…
