Penulis: Hakiem El Khusainy
Hari santri pada tahun 2021 ini. Cukup istimewa dari hari santri sebelumnya. Karena momentum kali ini bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Gerakan Pemuda Ansor Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, melakukan kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat.
Salah satu kegiatan ini diprakarsai oleh Banon Gerakan Pemuda Ansor yaitu Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Sidomukti. Hal ini dilakukan di Pondok Pesantren Darul Falah Dukuh Sidomukti.
Pondok Pesantren Darul Falah tersebut diasuh oleh seorang Kyai Muhammad Badarudin Al-Hafidz. Beliau menuturkan hal ini dilakukan sebagai wujud kecintaan kita semua terhadap Nabi Muhammad SAW. Tidak luput juga untuk mengenang pendahulu kita semua. Karena momentum kali ini cukup istimewa.
Yaitu Hari Santri dan Maulid Nabi. Dalam momentum tersebut kita semua bisa mengambil sebuah hikmah dan mengalap barokah. Khususnya kepada para pejuang dan para kyai yang telah memperjuangkan kemerdekan Indonesia.
Suara alunan dzikir dan sholawat yang diringi para penerbang ikut mensukseskan momentum kali ini. Serta membuat khusuk bagi hadirin semua. Dan membuat acara dari awal hingga ahir berjalan dengan penuh khidmah.
Hari Santri Tahun 2021 ini bertemakan ‘santri siaga jiwa dan raga’. Seorang santri dimanapun berada jadi apapun harus siap. Entah itu jadi Wakil Presiden, ataupun seorang menteri atau pebisnis. Hal ini sudah dicontohkan oleh KH. Ma’ruf Amin dan KH. Yaqut Cholil Qoumas dan Gus Fahrustiqlal.
Serta momentum kali ini cukup Istimewa karena Hari Santri 2021 bersamaan dengan Bulan Maulud. Dalam bulan Maulud yaitu Nabi Muhammad dilahirkan untuk menjadi pemyempurna agama terdahulu. Serta Kelahiran beliau sesuatu hal yang menggembirakan untuk umat muslim dunia.
Santri, mulai dari pikiran, tenaga, materil, siap tidak siap tetap harus siap. Dalam kesempatan kali ini yang diorasikan oleh Gus Muhammad Aun, Wakil Seketaris Jendral Gerakan Pemuda Ansor.
Dalam momentum ini beliau menyampaikan kepada hadirin semua. Seorang santri cinta terhadap tanah airnya sudah tidak diragukan lagi. Karena hal ini di dalam pesantren sudah diajarkan sejak dini. Mulai dari tata krama, cara berbicara dan menghargai satu sama lain.
Dalam orasinya beliau juga menyampaikan seorang santri juga harus selalu menjaga ikhuwah Islamiyah, ukhu Wathoniyah, serta ukhuwah Basariah kita. Hal ini termuat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Hari-hari santri pun tidak luput dari bacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena wujud cinta santri terhadap Kanjeng Nabi.
Dalam sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia juga berperan penting dalam memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Walaupun dengan keadan yang serba kekurangan.
Akan tetapi dalam kekurangan tersebut. Seorang santri jangan sungkan, malu, pesimis, dalam suatu kondisi.
Gus Aun juga berpesan kepada hadirin semua dalam berorganisasi jangan ego terhadap hawa nafsu sendiri. Akan tetapi ego dan loyalitas terhadap organisasi juga harus diutamakan. Khususnya organisasi di bawah Naungan NU.