SintesaNews.com – Pencak silat Nahdlatul Ulama “PAGAR NUSA” adalah salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama. Pagar Nusa di Indonesia berdiri pada tanggal 3 Januari 1986, pendiri Pagar Nusa adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur.
Pagar Nusa ada karena mulai surutnya ilmu pencak silat di pesantren, khususnya aspek hikmah yang dipadu ilmu bela diri dan tenaga dalam. Bersamaan dengan itu, Pagar Nusa juga membawa misi meneguhkan ideologi baik dalam beragama maupun berbangsa; yaitu ildeologi Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang rahmatan lil alamin di satu sisi dan ideologi Pancasila di sisi yang lain; keduanya melekat kuat dalam diri Pagar Nusa. Kedua sisi tersebut ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pagar Nusa berasaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang hadir dalam permusyawaratan perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia serta UUD 1945.
Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara yakni Saudara Achmad Baha’ur Rifqi mengungkapkan bahwa ada misi yang sama antara BEM PTNU dengan Pagar Nusa yaitu misi meneguhkan ideologi berbangsa dan bernegara ala Ahlussunnah wal Jama’ah yang cinta pancasila.
“Pagar Nusa bukan sebatas ilmu pencak silat semata, melainkan juga terkandung unsur budaya khas Nusantara yang perlu kita jaga dan lestarikan sebagai wujud kecintaan kita terhadap bangsa,” ucap Baha’.
Baha’ juga berharap agar budaya ini tidak tergerus oleh zaman perlu adanya pelestarian oleh para pemudanya salah satunya yang ada di kampus-kampus.
“Kami berharap kepada seluruh kampus di bawah naungan Nahdlatul ‘Ulama agar segera mengadakan UKM Silat Pagar Nusa di kampus masing-masing, supaya misi meneguhkan ideologi dan pelindung NKRI dapat mudah di realisasikan. Untuk kedepannya kami berharap antara BEM PTNU dan Pagar Nusa bisa terus bersinergi dan memberi kontribusi nyata untuk negeri,” tutup Baha’.
