Miskin Literasi

Penulis: Nurul Azizah

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State University, yang meneliti Peringkat Literasi Dunia (World’s Most Literate Nations Ranked), juga mengungkapkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

-Iklan-

Di sisi lain, saat ini kita dekat dengan media sosial atau socmed baik WA, Twitter, FB, IG, dan lainnya.

Saking asyiknya dengan media-media tersebut kita sudah mulai meninggalkan televisi dan radio. Apalagi membaca buku.

Buku adalah jendela ilmu, banyak ilmu yang belum kita ketahui. Kalau kita mau meluangkan waktu sedikit untuk membaca buku pasti kita tidak miskin literasi.

Karena miskin literasi inilah orang lebih percaya pada berita-berita hoax yang di-share di WA, FB, twitter, IG dan lain-lain. Tanpa harus cek and ricek. Parahnya lagi berita yang belum tentu kebenarannya itu langsung dipercaya dan di-share ke teman atau ke WA group, terus diposting ke medsos.

Mau sampai kapan mentalitas bangsa ini dan warganya terus seperti ini. Mereka lebih percaya berita hoax dari pada berita asli yang sumbernya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Setiap ada pemimpin hebat yang baik hati selalu dihempas dengan aneka fitnah.

Heran saya, mengapa para pembenci pemimpin yang baik seperti Bapak Joko Widodo selalu dijelek-jelekkan. Mereka menyimpan dendam atau tidak suka pada Jokowi begitu merasuk ke hati, dan dipupuk subur rasa tidak suka ini.

Bahkan rakyat yang jauh dari cerdas dan sangat-sangat miskin literasi jauh lebih percaya pada aneka tipudaya, fitnah dan lain-lain yang dihembuskan oleh para penghianat Bangsa, mafia, kadrun cs beserta jaringannya, daripada percaya penuh pada presidennya dan para nasionalis yang selalu mengingatkannya.

Apa yang dicari oleh orang yang miskin literasi dan pembenci Jokowi, tidak ada manfaatnya menyimpan kebencian. Apalagi dendam kesumat. Berhentilah membenci pak Jokowi, beliau sudah membangun Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Jika terus seperti ini dan tidak pernah mau berubah rakyatnya.

Maka bersiaplah negeri ini akan terus gampang dikuasai para mafia lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Atau bahkan suatu saat nanti negeri ini akan tinggal kenangan saja.

Apapun sangat-sangat mungkin terjadi jika kita semua terus seperti itu. Orang yang miskin literasi akan mudah dipengaruhi dan selalu tidak memiliki kreatifitas, selalu menyalahkan orang yang dibenci.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here