SintesaNews.com – Hingga hari Sabtu 14 November 2020 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak berjumlah 1.558 jiwa mengungsi karena erupsi Gunung Merapi Yogyakarta. Jumlah warga yang dievakuasi berasal dari Kabupaten Magelang 814 jiwa, Klaten 307, Boyolali 253 dan Sleman 184.
Hewan ternak juga termasuk yang dievakuasi, yaitu sebanyak 3.066 hewan ternak, dengan rincian dari Kabupaten Boyolali berjumlah 2.874 ekor, Klaten 113 dan Sleman 79.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyebutkan sampai saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan.
Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir telah terjadi beberapa kali guguran lava dengan jarak luncur cukup jauh hingga 3 km dan yang terbaru 2 km.
“Ini indikator adanya desakan magma dari dalam,” imbuh Hanik.
Hanik menerangkan, guguran ini adalah guguran yang wajar terjadi saat aktivitas Merapi meningkat.
Ia mengungkapkan, potensi ancaman bahaya Gunung Merapi hingga kini masih sama, yakni jarak terjauh 5 km. Sementara, di sisi utara 3 km.
Berdasar hasil pemantauan Minggu (15/11/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB terdengar suara guguran di lereng barat Gunung Merapi sebanyak 2 kali. Menurut BPPTKG, suara guguran di lereng barat Gunung Merapi ini terdengar dengan intensitas lemah hingga sedang.
Bagi Anda yang ingin berdonasi untuk para pengungsi Gunung Merapi bisa menghubungi nomor di bawah ini.