Mengenal Allah Lewat Asmaul Husna

Penulis: Nurul Azizah

Sejak kecil penulis sudah hafal dengan asmaul husna, yaitu 99 nama-nama indah Allah. Bahkan pada usia dini (PAUD) penulis sudah hafal betul dengan syair asmaul husna.

Pada usia 3 tahun sudah sering ditanggap untuk melantunkan asmaul husna.

-Iklan-

Bagaimana tidak hafal, cerita ibu, “sejak dalam kandungan, saya sudah dikenalkan syair asmaul husna.”

Hal itu sudah biasa, bapak saya seorang kiai kampung, rumah dijadikan tempat untuk mengaji ilmu-ilmu Al-quran, hadis, fikih dan fasholatan (bab sholat). Bapak adalah seorang santri dan masa mudanya dihabiskan belajar ilmu agama di pondok pesantren NU, sedangkan ibuku, ibu rumah tangga dan wirausaha yang sebelumnya juga guru ngaji.

Setiap hari di rumah selalu dilantunkan asmaul husna. Bahkan di masjid dan mushola kalau puji-pujian setelah adzan sambil nunggu iqomah juga dilantunkan asmaul husna. Kayaknya asmaul husna jadi buming di daerah saya, di kampung, tempat saya dilahirkan.

Yang unik dan menggemaskan dari saya adalah masih usia 3 tahun sudah hafal 99 asma Allah (asmaul husna).

Gelinya saya sering ditanggap oleh Bapak, ibu dan kakak-kakak saya untuk melantunkan terus asmaul husna. Kalau sudah selesai baru dikasih uang.

Ketika ada tamu, di balik pintu saya kecil selalu mensyiirkan asmaul husna, yang tentunya para tamu pada kaget dan berkesima pada saya. Saya tipe orang yang tidak malu kalau ditanggap oleh tamu-tamunya bapak untuk melantunkan syair asmaul husna. Senang saja, karena habis ditanggap, para tamu ngasih uang ke saya. Alhamdulillah .. besuk lagi ah .. dan bapak ibu mengizinkan. Nyatanya habis melantunkan syiir asmaul husna, saya malah dipangku bapak, dikasih minum kopi dan diajak bercengkrama dengan tamu.

Kenangan masa kecil tak akan terlupakan hingga penulis beranjak dewasa dan berumah tangga, di suatu kota besar yang tidak begitu jauh dari daerah aku dilahirkan.

Asmaul husna selalu kulantunkan disetiap kesempatan. Hingga saya memiliki jamaah pengajian ibu-ibu di sekitar tempat tinggalku.

Itulah cara saya mengenalkan asmaul husna kepada masyarakat.

Mengenal Allah SWT melalui asmaul husna adalah menyakini Allah melalui 99 nama indah yang dimiliki oleh Allah. Dari nama-nama tersebut kita mengetahui berbagai macam sifat Allah SWT yang Maha segala-gala-Nya. Maha Pengasih, Maha Penyanyang, Maha Pengampun, dan Maha-Maha lainnya.

Nama-nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah dijadikan manusia untuk lebih mengenal Allah, karena pada intinya manusia ingin dekat dengan Tuhan-Nya.

Di bawah ini nama-nama Allah yang indah. Jumlahnya yang disebutkan dalam hadis ada 99 nama, nama-nama yang indah juga ada di dalam Al-Quran.

Tulisan tentang asmaul husna ini penulis dapat dari kiriman teman aswaja NU atau sedulur NU lewat whatsapp.

Alangkah eman apabila tulisan yang bagus hanya berhenti di penulis saja. Pada kesempatan ini, penulis sampaikan nama-nama baik Allah, yang lebih dikenal dengan Asmaul Husna.

Di bawah ini ada 99 nama-nama Allah yang indah beserta keterangannya.

99 NAMA ALLAH SWT (ASMAUL HUSNA)

1. AR-RAHMAN :
Allah itu Ar-Rahman. Allah memiliki gelar Ar-Rahman, yang berarti Maha Pengasih, Pemurah.

Allah adalah Tuhan Yang Maha Pemurah kepada semua makhluk ciptaan-Nya, baik yang gaib maupun yang terlihat oleh mata kita.

Allah memberikan rezeki kepada makhluk-makhluk-Nya tanpa pilih kasih. Kita juga bisa meneladani sifat Ar-Rahman tersebut dengan cara berbuat baik kepada teman, kepada sesama manusia, tidak menyiksa hewan dan lain sebagainya.

Dengan meneladani sifat Ar-Rahman tersebut maka kita bisa menjadi pribadi yang suka menolong sesama.

2. AR-RAHIIM :
Allah itu Ar-Rahim. Yaitu Allah Maha Penyayang. Allah sangat menyayangi hamba-hamba-Nya yang beriman, Allah juga senantiasa menolong orang-orang soleh, karena Allah sangat menyayangi mereka.

Kita bisa meneladani sifat Ar-Rahim tersebut dengan cara mengasihi dan menyayangi keluarga, teman, tetangga-tetangga kita serta orang-orang yang dekat dengan kita, juga terhadap sesama manusia. Jangan pernah ragu untuk menolong mereka, membantunya jika kesusahan dan tidak menyakiti hatinya dengan sengaja.

Dan semoga kita juga termasuk dalam orang-orang yang disayangi oleh Allah SWT. Aamiin yaa Rabbal Alamiin.

3. AL-MALIK :
Allah itu Al-Malik. Yaitu yang memiliki makna Yang Maha Merajai atau Raja dari segala raja.

Allah adalah Raja penguasa alam semesta, Dialah yang memiliki kekuasaan di langit dan di bumi.

Lalu bagaimana cara kita untuk meneladani sifat Al-Malik ini? Caranya adalah cukup kita menjadi ‘raja’ bagi diri kita sendiri. Kita harus menjadi ‘raja’ diri kita sendiri dan bisa mengendalikan hawa dan nafsu kita agar tidak dikuasai dan diperintah oleh hawa nafsu tersebut.

Dengan menjadi ‘raja’ untuk diri kita sendiri, maka kita bisa rajin untuk beribadah dan menyembah raja yang sebenarnya, yakni Allah SWT, Raja dari segala raja.

4. AL-QUDDUS :
Allah itu Maha Suci. Yaitu suci dari hal-hal yang buruk. Sebagai manusia, kita tentu tidak memiliki hak untuk mengklaim bahwa diri kita adalah suci, karena kita semua tak lepas dari salah, khilaf dan dosa. Salah, khilaf dan dosa terhadap Allah, maupun terhadap sesama manusia dan terhadap makhluk Allah SWT. yang lain.

Namun untuk meneladani sifat Allah yang satu ini, kita memiliki banyak cara yakni salah satunya dengan cara menjaga diri dari prasangka buruk kepada siapapun. Jangan mengejek teman, atau menjejak orang lain apalagi sampai menyakiti hatinya, dan tetaplah berpikir positf.

5. AS-SALAM :
Allah itu As-Salam. Allah adalah Maha Pemberi Kedamaian bagi para makhluk-makhluk-Nya yang senantiasa berdoa dan memohon perlindungan kepada-Nya. Dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan kedamaian kedalam hati kita dan membuat kita jauh dari rasa gundah dan gelisah.

Dengan menjaga kedamaian dan keselamatan antar sesama, maka kita telah meneladani sifat Allah yang satu ini. Contohnya adalah dengan tidak jahil dan usil kepada teman, mencegah terjadinya perkelahian dan sebagainya.

6. AL-MU’MIN :
Allah itu Al-Mu’min. Yaitu Yang Maha Pemberi Keamanan kepada semua makhluk-Nya. Ketika kita menghadapi sebuah urusan, serahkan saja semua itu kepada Allah, kita hanya perlu meyakini bahwa Allah pasti akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita semua.

Dengan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, maka kita akan mendapatkan rasa aman yang tak terkira dan membuat diri kita menjadi merasa aman dan tentram.

7. AL-MUHAIMIN :
Allah itu Al-Muhaimin. Al-Muhaimin memiliki makna Yang Maha Memelihara, Allah adalah Yang Maha Memelihara kehidupan makhluk-makhluk-Nya. Misalnya adalah Allah yang mengatur terjadinya siang dan malam, panas dan hujan, dan sebagainya.

Segala bentuk keseimbangan alam ini sudah diatur oleh Allah SWT dengan sedemikian rupa untuk memelihara makhluk-makhluk-Nya agar tetap hidup dengan aman dan tentram.

8. AL-AZIZ :
Allah itu Al-Aziz. Yaitu Yang Maha Perkasa. Di alam semesta yang sangat luas ini, hanya Allah lah yang menguasainya. Sehingga tidak mungkin ada yang bisa untuk menandingi keperkasaan Allah atas segala ciptaan-Nya.

Allah adalah Raja dari segala raja, Dialah penguasa alam semesta dan juga pemilik dari segala kemuliaan. Hanya Allah yang Maha Perkasa dan tidak ada yang setara dengan Dia.

9. AL-JABBAR :
Allah itu Al-Jabbar atau Maha Pemaksa, dengan begitu tidak ada satupun yang bisa untuk mengingkari bahkan menunda kehendak Allah SWT. Karena, kekuasaan Allah sangatlah besar dan mutlak.

Sehingga jika Allah sudah berkehendak, maka hal itu tidak mungkin bisa diingkari. Segala makhluk yang ada di langit dan di bumi ini semuanya tidak bisa mengingkari kehendak Allah SWT, sehingga kita semua harus tunduk dan patuh kepada-Nya.

10. AL-MUTAKABBIR :
Allah itu Al-Mutakabbir. Allah itu adalah pemilik dari segala keagungan, sehingga Dia disebut juga dengan Al-Mutakabbir. Segala kebesaran, kekuasaan dan segala keagungan yang ada di alam semesta ini adalah hanyalah milik Allah semata.

Keagungan dari para pemimpin terbaik di dunia ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keagungan Allah SWT, sang pemilik segala keagungan yang ada di dunia ini.

11. AL-KHALIQ :
Allah itu Al-Khaliq. Al-Khaliq sendiri memiliki makna yaitu Sang Maha Pencipta. Allah adalah pencipta langit dan bumi, alam semesta beserta isinya. Kita semua ini adalah termasuk dalam ciptaan Allah SWT.

Allah juga yang menciptakan para malaikat, akhirat serta surga dan neraka. Sehingga Allah disebut sebagai Sang Khaliq, yaitu Maha Pencipta.

12. AL-BARI :
Allah itu Al-Bari. Yaitu artinya adalah Allah adalah Maha Mengadakan. Allah telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya yang semula berasal dari ketiadaan lalu diciptakannya alam semesta ini menjadi ada.

Sehingga kita semua tahu bahwa Allah SWT adalah Al-Bari, yakni yang Maha Mengadakan. Semua yang ada di alam semesta ini tidaklah muncul dengan sendirinya, melainkan atas kuasa Allah SWT yang membuat, membentuk dan menciptakan ini semua.

13. AL-MUSHAWWIR :
Allah itu Al-Mushawwir. Al-Mushawwir adalah salah satu sifat Allah yakni Maha Pembentuk. Dialah yang membentuk rupa makhluk-makhluk-Nya baik yang gaib maupun yang terlihat oleh mata manusia.

Malaikat, jin, manusia, dan segala mahluk ciptaan Allah memiliki bentuk yang sedemikian rupa karena sudah menjadi kehendak Allah SWT. Dengan bentuk yang berbeda-beda ini sehingga kita bisa membedakan mana itu tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.

14. AL-GHAFFAR :
Allah itu Al-Ghaffar. Al-Ghaffar sendiri memiliki makna yakni Maha Pengampun. Allah akan mengampuni hamba-hamba-Nya yang telah berbuat dosa jika mereka sudah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Kita bisa meneladani sifat Ghaffar ini dengan cara memaafkan kesalahan orang lain kepada kita. Jangan menaruh dendam, karena hal itu justru bisa membuat susah diri kita sendiri.

15. AL-QAHHAR :
Allah itu Al-Qahhar. Yaitu yang memiliki makna Maha Penakluk. Allah itu Maha Penakluk atau Maha Menaklukkan segalanya, termasuk alam semesta ini.

Kita bisa meneladani sifat Al-Qahhar ini dengan cara belajar untuk menaklukkan hawa dan nafsu dalam kehidupan sehari-hari agar kita tidak dikendalikan oleh hawa nafsu tersebut.

16. AL-WAHHAB :
Allah itu Al-Wahhab. Artinya Maha Pemberi karunia kepada seluruh makhluk-Nya. Coba lihat tubuh kita, ada hidung, telinga, mata, kaki, tangan dan kaki serta yang lain sebagainya.

Itu semua adalah karunia dari Allah SWT untuk kita semua sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada para makhluk ciptaan-Nya.

17. AR-RAZZAQ :
Allah itu Ar-Razzaq. yakni Yang Maha Pemberi Rezeki. Allah memberikan rezeki kepada makhluk-makhluk-Nya, kita tidak perlu takut untuk kekurangan atau kehilangan rezeki.

Yakinlah jika semua ini adalah milik Allah SWT, dan Allah itu adalah Ar-Razzaq, Sang Pemberi Rezeki. Untuk itu, kita juga harus bisa berbagi rezeki yang kita miliki dengan sesama agar kita bisa meneladani sifat Ar-Razzaq yang dimiliki Allah SWT.

18. AL-FATTAH :
Allah itu Al-Fattah. Yaitu maksudnya adalah Allah Maha Pembuka Pintu Rahmat bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan percaya kepada-Nya. Saat kita menghadapi masalah, berdoalah hanya kepada Allah SWT.

Karena Dialah yang akan memberikan rahmat kepada kita semua dan memberikan jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

19. AL-‘ALIM :
Allah itu Al-Alim. Apa sih di dunia ini yang tidak diketahui oleh Allah? Hal itulah yang membuat Allah disebut sebagai Al-Alim, yang memiliki makna sebagai Yang Maha Mengetahui.

Allah mengetahui segalanya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Ilmu Allah itu tidak terbatas, sedangkan manusia hanya memiliki pengetahuan yang sangat sedikit.

20. AL-QABIDH :
Allah itu Al-Qabidh. Yang Maha Menyempitkan, itulah Al-Qabidh. Maksudnya, Allah itu bisa menyempitkan atau menahan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

Allah bisa menyempitkan rezeki seseorang sesuai dengan kehendak-Nya, bisa meluaskan rezeki seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Untuk itu, kita harus senantiasa bersyukur atas rezeki yang telah Allah berikan kepada kita semua.

21. AL-BASITH :
Allah itu Al-Basith. Selain memiliki sifat Al-Qabudh, Allah juga memiliki sifat Al-Basith. Artinya adalah Allah itu Maha Melapangkan. Allah bisa melapangkan apapun bagi siapa saja yang Allah kehendaki.

Allah bisa melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Allah kehendaki, dan bisa menyempitkannya sesuai yang Allah kehendaki pula.

22. AL-KHAFIDH :
Allah itu Al-Khafidh. Maksudnya adalah Allah Maha Merendahkan siapapun yang dikehendaki-Nya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.

Misalnya, Allah bisa merendahkan orang-orang kafir yang ingkar kepadanya dengan menurunkan azab dunia kepada mereka berupa bencana, wabah penyakit, dan lain sebagainya.

23. AR-RAFI :
Allah itu Ar-Rafi. Maksudnya adalah Allah itu yang Maha Meninggikan, Allah bisa meninggikan derajat siapa saja yang Allah kehendaki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.

Misalnya, Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.

24. AL-MU’IZZ :
Allah itu Al-Mu’izz. Yaitu yang Maha Memuliakan makhluk-Nya. Dia bisa memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.

Hanya Allah-lah yang bisa melakukan hal-hal yang demikian. Sebab, hanya Dia sumber segala kemuliaan itu semua.

25. AL-MUDZIL :
Allah itu Al-Mudzil. Yaitu Allah adalah Yang Maha Menghinakan. Allah bisa menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki.

Misalnya, Allah bisa saja menghinakan orang-orang jahat yang sering merugikan orang lain dengan cara memberikannya kemalangan dan lain sebagainya.

26. AS-SAMI’ :
Allah itu As-Sami’. Yaitu artinya Allah itu Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar segala sesuatu, meskipun itu hanyalah sebuah niat dan hanya kita ucapkan di dalam hati.

Untuk itu, kita harus menjauhkan diri dari segala prasangka-prasangka dan niat buruk, karena Allah pasti mendengar segala sesuatu yang kita ucapkan baik hanya dalam hati.

27. AL-BASHIR :
Allah itu Al-Bashir. Artinya adalah Allah itu Maha Melihat segala sesuatu. Kita sebagai manusia hanya memiliki penglihatan yang terbatas.

Namun Allah bisa melihat segala sesuatu baik dimasa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Allah selalu mengawasi kita semua, sehingga jangan pernah kita berfikir jika kita melakukan kejahatan yang tidak orang lain lihat maka tidak ada yang bisa mengetahui kejahatan itu. Karena Allah itu Maha Melihat.

28. AL-HAKAM :
Allah itu Al-Hakam. Maksudnya adalah Allah yang menetapkan hukum. Hukum di dunia dan di akhirat sudah Allah tetapkan.

Sebagaimana Allah telah menetapkan mana yang halal dan haram bagi manusia sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan.

29. AL-‘ADL :
Allah itu Al-Adl. Artinya adalah Allah itu Maha Adil kepada seluruh makhluk-makhluk-Nya. Keadilan Allah bersifat sempurna dan berlaku untuk semua ciptaan-Nya.

Oleh karena itu, jika kita mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari manusia, maka berdoalah kepada Allah yang Maha Adil untuk meminta keadilan tersebut.

30. AL-LATHIF :
Allah itu Al-Lathif. Maksudnya adalah Allah itu Maha Lembut kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan anugerah kepada manusia dengan cara yang lembut dan halus sehingga kadang sering kali tidak disadari oleh mereka yang menerimanya.

Untuk meneladani sifat Allah yang Maha Lembut ini, kita bisa melakukannya dengan cara bersikap lembut kepada siapapun terutama kepada orangtua dan saudara-saudara kita.

31. AL-KHABIR :
Allah itu Al-Khabir. Artinya adalah Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu. Bahkan Dia bisa mengetahui segala sesuatu yang kita sembunyikan dari-Nya.

Kita tidak bisa menyembunyikan atau merahasiakan apapun dari Allah. Di alam semesta ini tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah SWT.

32. AL-HALIM :
Allah itu Al-Halim. Yaitu yang bermakna Sang Maha Penyantun. Allah adalah Maha Penyantun kepada semua makhluk-Nya. Termasuk kepada orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya.

Sejatinya, Allah tidak langsung memberikan azab kepada orang-orang yang ingkar kepada-Nya. Namun biasanya Allah akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahannya.

33. AL-‘AZHIM :
Allah itu Al-Azhim. Artinya adalah Allah itu adalah Yang Maha Agung. Bahkan keagungan Allah ini sungguh tidak terkira.

Jika kita melihat alam semesta ini pasti kita akan sangat kagum dengan keagungan Allah ini. Bagaimana kita melihat langit seolah-olah tidak bertepi, bintang-bintang yang berhamburan di angkasa, serta begitu luasnya samudera yang bisa kita lihat.

BACA SELANJUTNYA 34-66

Buku “Muslimat di Sarang Wahabi” karya penulis Nurul Azizah. Pemesanan hub. Penulis atau SintesaNews.com di nomor 085810220132

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here