Mencoba Kopi Tradisional Papua

Erri Subhakti

Ini Anton Dogopia. Dia memproduksi kopi sudah sampai jadi bubuk. Waktu saya mau beli, dia awalnya gak ngebolehin. Dia bilang, “Ah saya mau coba rasa kopi saya dulu.”

Anton Dogopia saat pelatihan budidaya pasca panen kopi di Paniai, Papua, (2018).

Anton merupakan petani kopi dari Paniai, Papua, yg ikut di pelatihan Budidaya dan Pasca-panen Kopi Arabika berkelanjutan tahap pertama (November 2017), kedua (Juli 2018) dan ketiga di Bulan November 2018 ini.

-Iklan-

Selama setahun dia praktekkan apa yang telah diajarkan para pelatih kopi. Makanya dia mau mencoba dulu hasilnya.

Akhirnya dia bersedia kopinya saya beli. “Tapi bungkusannya kembalikan. Pindahkan kopinya ke bungkusan yang lain,” katanya.

Cara Anton mengupas kopi gabah (biji kopi kering yg sudah dijemur) dengan cara mengupas 1 per satu bijinya dari cangkang biji kopi. Dengan martil dan penggorengan butut. Satu per satu, biji kopi ia kupas di tempat tinggalnya. (gambar 2)

Peralatan Anton Dogopia mengupas cangkang biji kopi.

Ini istrinya Anton Dogopia, dan anaknya. (gambar 3) Di bawah itu adalah gabah kopi (biji kopi kering yang belum dikupas). Di tempat ini mereka tinggal. Di tempat ini Anton Dogopia memproses kopinya. Green beans “digoreng” (sangrai) menjadi roasted beans.

Istri Anton Dogopia dan anaknya.

Minat kopi arabika dari Papua?
WA ke 081312004960

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here