Masyarakat Jengah, UAS Ditolak di Mana-mana, Kini Warga Jonggol Tolak UAS Datang

SintesaNews.com – Abdul Somad kembali menerima penolakan yan telak dari warga Citra Indah City-Jonggol, dalam rangka kegiatan Takbir Akbar, yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2022.

Dari akun @dewie011 di twitter disebutkan, “UAS ditolak lagi sama warga, di Citra Indah City-Jonggol Dalam Rangka Takbir Akbar pada tanggal 17 Juni 2022.”

https://mobile.twitter.com/Dewie011/status/1536315776616976384

-Iklan-

“… Sehubungan dengan rencana kedatangan Ustaz Abdul Somad atau UAS di Citra Indah City pada tanggal 17 Juni 2022 Jonggol dalam rangka Tabligh Akbar, maka kami sebagai warga penghuni Citra Indah City yang telah lama menempati perumahan ini dengan penuh ketentraman dan kedamaian serta harmonis. Maka setelah kami mengamati perkembangan yang ada di atas, kejadian-kejadian yang meliputi kegiatan Abdul Somad, maka untuk saat ini kami Forum Masyarakat Cinta Damai Citra Indah City dengan berat hati menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad untuk datang berceramah di tempat kami….”

Demikan cuplikan kalimat dalam video yang dibagikan melalui medsos oleh warga perumahan Citra Indah City Jonggol

Untuk ke sekian kalinya UAS telah ditolak datang di beberapa daerah.

Baca: PNIB: Surabaya Kota Pahlawan, Tolak UAS dan Da’i Provokator Khilafah Radikalisme Terorisme

Masyarakat semakin sadar dan belajar dari Singapura yang dengan tegas menolak UAS menginjakkan kaki di sana. Bahkan Menteri Dalam Negeri Singapura jelas dan tegas mengungkapkan alasannya. Yaitu UAS adalah penceramah radikal pendukung aksi terorisme yang isi ceramahnya memecah belah (segregasi) masyarakat, dan menghina agama lain.

Pelajaran dari Singapura menolak UAS ini seperti yang dikatakan oleh Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid. Ia menyatakan pencekalan yang dilakukan pemerintah Singapura terhadap penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) harus dijadikan pembelajaran bagi Indonesia dalam mencegah radikalisme.

“Saya melihat ini justru menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk juga melakukan pencegahan sejak hulu dengan melarang pandangan, pemahaman dan ideologi radikal yang bisa mengarah pada tindakan teror dan kekerasan,” kata Nurwakhid pada media, (18/5).

Masyarakat pun kini semakin berani dengan tegas menolak para da’i provokator radikalisme pengasong khilafah dan pendukung terorisme seperti UAS dan sejenisnya, yang men-segregasi masyarakat dan membahayakan dan mengancam keutuhan persatuan dan tegaknya NKRI.

Baca juga:

PNIB: Indonesia Tolak UAS dan Dai Provokator Pemecah Belah Umat Islam Pengasong Khilafah Radikalisme Terorisme

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here