SintesaNews.com – Akibat adanya sentimen anti China di masyarakat, pabrik-pabrik milik Taiwan pun kena getahnya. Karena masyarakat tidak membedakan mana pabrik China, mana pabrik dari Taiwan.
Baca: Kondisi Myanmar Makin Parah, Muncul Sentimen Anti China
“Sejauh ini hanya satu perusahaan Taiwan yang terjebak dalam kerusuhan di Myanmar. Ada 10 warga Taiwan yang terjebak di dalam gedung walaupun mereka selamat,” ujar Kementerian Luar Negeri Taiwan, Senin, 15 Maret 2021.
Selain mengibarkan bendera, Pemerintah Taiwan juga merekomendasikan perusahaan-perusahaan di Myanmar untuk memasang baliho yang mengatakan mereka bukan dari Cina. Namun, kata mereka, pernyataan di baliho tersebut harus tertulis dalam bahasa Myanmar.
“Bisa juga menjelaskan kepada pekerja lokal atau tetangga-tetangga bahwa perusahaan terkait bukan berasal dari Cina, tetapi dari Taiwan, untuk menghindari kesalahpahaman,” ujar Kementerian Luar Negeri Taiwan menambahkan. Mereka mengaku sudah meminta tolong kantor perwakilannya di Myanmar untuk memberikan imbauan atau arahan terkait tanda pengenal itu.
Sebagai catatan, perusahaan-perusahaan Taiwan sudah pernah dikira perusahaan Cina sebelumnya. Hal itu terjadi di tahun 2014 ketika warga berunjuk rasa soal pengeboran lepas laut Cina di wilayah perairan Vietnam, Laut Cina Selatan. Sebuah pabrik perusahaan asal Taiwan dibakar oleh warga karena dikira berasal dari Cina.
Sejak kudeta dimulai, total korban tewas di Myanmar telah mencapai 134 orang sebagaimana dilansir The Irrawaddy.
Baca juga: