Penulis: Early
Sewulan susuk sithik, aku sempat tinggal di Solo, lebih tepatnya di daerah Gentan, Sukoharjo. Dikarenakan sangat mendadak dan agak kesulitan mencari kosan yang sesuai dengan standar dan kondisi fisikku, aku dapat tawaran dari teman lamaku yang baik hati untuk ngontrak rumah secara bulanan di rumah teman baikku itu yang tidak dipakai. Kebetulan juga jaraknya sangat dekat dengan kantorku saat itu.
Rumah ini lama gak dipakai karena temanku pindah ke luar kota.
Hari ke-1, malam Jumat.
Memasuki area perumahan (cluster) kontrakan, aku sudah merasakan hawa ‘anyep’…, yah pokoknya can’t describe-lah.
Setelah itu, masuk ke rumah kontrakan, tentu saja dengan “Bismillah & Assalamualaikum” terlebih dahulu sebelum memasuki rumah.
Pada saat masuk, lagi-lagi berasa “anyep”. Rumah terasa lengang sekali. Rumah cukup luas, dengan 2 kamar tidur, ada ruang tamu, ruang tengah yang sangat luas juga dan karena memang tidak full furnished, hanya ada meja tamu kecil dan kursi super mini. Aku merasa lebih sreg untuk tidak tidur di salah satu kamar.
Aku memutuskan untuk stay, menaruh barang-barangku dan tidur di ruang tengah saja, di dekat pantry dan juga dekat kamar mandi.
Kemudian setelah itu, aku disibukkan dengan bebersih rumah kontrakan yang sudah lama tidak ditempati. Kemudian bergegas pesan gojek ke Stasiun Jebres untuk mengambil motorku yang aku paketkan via Paket KAI.
Jadi di hari pertama, karena aku sampe malam ngurusin bebersih rumah kontrakan dilanjut ngambil motor di Jebres, aku belum sempat beli kasur, jadi tidurlah aku di lantai.
Walaupun tidur di lantai, aku sempat bawa 3 bantal empukku dari rumah dan beberapa selimut dan sprei tebal. Jadi cukup aman dan nyaman. Baru next day-nya aku akan beli kasur.
Nah, pada saat tidur itu, rasanya benar-benar gak enak. Berasa anyep, tapi aku wes moso boroho. Karena aku cape bianget dan besoknya aku harus berangkat ke kantor di pagi hari, aku berusaha merem. Setelah itu aku ketiduran karena kecapean.
Eh…, di tengah malam menjelang pagi, aku denger suara ‘konser’ alat-alat dapur di pantry gaes. Padahal dapur, pantry itu benar-benar clean dari peralatan memasak.
Aku tidur ngadep pantry. Suara konser alat dapur itu lamaaa banget. Berisik banget pokoknya. Klontangan, panci-panci dithuthuki. Padahal gak ada alat masak satu pun.
Batinku pengen mee sooh. “Tjuk!” Aku lagi cape-cape, diganggu dhemit-dhemit krotjo penunggu rumah.
Karena kesel, mereka-mereka langsung aku bentak, “Aku di sini cuma nunut tidur ya! Niatku kerja, gak ganggu kalian. Tolong jangan diganggu….”
Abis itu…, pett… hening….
Itu sekitar jam 02.00-03.00 WIB.
Dan aku jadi ga bisa tidur lagi dong ya…, secara udah cape banget, terus udah bisa deep sleep... eh, diganggu makhluk-makhluk ga jelas. Akhirnya aku baru bisa tidur lagi setelah adzan subuh. 😅😅😅
Jadi hari ke-1 masuk kerja itu mataku merah karena nguantukk puol.
Ini baru Prolog ya….
Masih digangguin dhemit-dhemit krotjo di hari pertama ngontrak. Di hari-hari berikutnya lebih seru….😅😅
Bersambung dulu ya.😁😁😁