Luhut: Jika Mau Jadi Presiden, Tarung di 2024 Jangan Ganggu Pemerintah

SintesaNews.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan, dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat, 9 Oktober 2020, mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi saat ini untuk kepentingan pribadi, atau golongan.

“Jika memang mempunyai keinginan untuk menjadi pejabat negara ataupun menjadi presiden, bertarung di Pemilu 2024 mendatang. Jadi, jangan spirit tuh ‘saya pengen kuasa’, saya pengen pemerintah ini diganggu. Jangan begitu. Nanti, kalau mau menjadi pejabat, jadi presiden, ya tahun 2024. Itu kan sudah ada waktunya,” kata Luhut.

“Ya, istilah saya kan birahi-birahi kekuasaannya ditahan dulu deh, sabar. Ini kan Covid-19, kalau Anda bikin begini, itu bukan hanya berdampak pada Republik, tetapi pada kamu dan keluargamu,” ujar Luhut.

-Iklan-

Sementara hari ini 13 Oktober 2020, sudan 8 orang dari KAMI yang diketuai mantan Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo dapam sebulanan ini menggelar deklarasi di beberapa daerah.

Ke delapan orang KAMI itu adalah Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Kingkin Anida, dan dari KAMI Medan adalah Juliana, Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri.

Selengkapnya, berikut ini keseluruhan daftar mereka yang dijemput paksa pihak keamanan karena tulisan di FB dan WA terkait Omnibus Law dengan sangkaan awal menyebarkan berita hoax:

1. Videlya Esmerella (Aktivis perempuan Makassar)

2. Khairi Amri (Ketua KAMI Sumut)

3. Kingkin Anida (Penulis, Mantan Caleg PKS)

4. Anton Permana (Penulis)

5. Kholid Saifullah(aktifis PII) sangkaannya belum tau pasalnya infonya pasal uu ITE

6. Dr. Syahganda Nainggolan, Deklarator KAMI dan mantan Komisaris BUMN di jaman SBY.

7. Jumhur Hidayat, Tokoh KAMI dan mantan pejabat di era SBY

8. Juliana KAMI Medan

9. Devi KAMI Medan

10. Wahyu Rasari Putri KAMI Medan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here