Life is a journey not a destination

Penulis: Barry Simorangkir

“… my spiritual journey…”

Saat masih di kawasan Toba sebelum bertolak ke beberapa pertemuan dengan kelompok masyarakat desa, saya sempat ke makam Ingwer Ludwig Nommensen lalu ke makam Pahlawan Nasional Si Singamangaraja XII.

-Iklan-

Sebagaimana diketahui bahwa Nommensen merupakan penginjil yang telah memberikan hidupnya dengan kasih kepada masyarakat. Melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan juga ajaran-ajarannya memajukan peradaban masyarakat dengan budi pekerti hingga dalam perkembangannya masyarakat di wilayah Sumatera Utara melakukan social climbing. Dan kalau dilihat sekarang telah banyak warga asli Sumatera Utara yang telah menjadi orang pintar, profesor, dokter, pengacara, insinyur, pengusaha hingga menteri dan pimpinan militer.

Pengorbanan jiwa raga Nommensen untuk meningkatkan peri kehidupan masyarakat patut menjadi renungan kita semua. Hidup bukan melulu soal harta dan tahta, tapi seberapa bermanfaat hidup kita di dunia untuk masyarakat dan lingkungannya

Begitu juga dengan pengorbanan Si Singamangaraja, jiwa raganya dikorbankan demi untuk kemerdekaan tanah air.

Nilai-nilai kebaikan dari keduanya, baik Nommensen dan Si Singamangaraja sangat dirindukan hadir di zaman modern yang saat ini seakan semakin terkikis dan terlupakan.

Saya merenungi, perjalanan kehidupan saya hingga ke titik yang sekarang, tak luput dari perjuangan dan pengorbanan para leluhur.

Niat saya kembali ke tanah leluhur ini bagi saya adalah sebuah spiritual journey. Perjalanan spiritual. Jabatan bukan destinasi. Life is a journey not a destination.

Di tanah inilah tempat titik nol sebelum saya bisa ke negara-negara maju seperti Amerika, Jepang atau pun ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Doa opung-opung saya yang mengantarkan saya hingga pencapaian dalam karir yang saya geluti.

Pengalaman saya di AS selama 21 tahun tidak mungkin terjadi kalau bukan karena doa opung-opung kami. Itu pula yang saya turunkan kepada puteri-puteri saya, bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk masyarakat dimana mereka berasal. Dan itu dilakukan sebelum mereka berangkat kuliah ke AS.

Saya memiliki mimpi untuk bisa berbuat sesuatu lewat apa yang saya mampu, berkontribusi agar kampung halaman saya dan masyarakatnya bertransformasi ke arah yang lebih baik.

(Barry Simorangkir)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here