Leon Alvinda Putra Jadi Jongos Politik

Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra sangat terkenal sekaligus tercemar dijagat medsos. Dia membuat meme yang tidak pantas karena ditujukan kepada Mr. Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo.

KOLOM

Penulis: Nurul Azizah

 

-Iklan-

Dia merendahkan Bapak Presiden Indonesia, simbol negara ini. Dengan membuat meme murahan. Bisa apa dia, Leon adalah oknum BEM UI yang hanya punya ijazah SMA atau setara dengan kejar paket C. Apakah yang bisa dibanggakan orang yang baru punya ijazah SMA.

Berani-beraninya dia menjelek-jelekkan pak Jokowi. Apalagi mengaku dia berasal dari Sukoharjo yang dekat dengan Kota Solo. Apa tidak malu, pembenci Jokowi adalah putra Jawa Tengah. Sangat memalukan.

Dulu saya juga pernah jadi mahasiswa, kalau mau mengkritik orang atau mau berdebat, saya belajar menguasai materi untuk berdebat. Saya sebenarnya tidak suka berdebat, tapi kalau ada orang memaksa saya untuk berdebat, ya bagaimana lagi, terpaksa saya ladeni.

Itu berdebat di ruang yang tertutup hanya bisa didengar beberapa orang saja. Lha kalau berdebat di ruang publik kayak medsos, banyak dibaca orang, kalau tidak menguasai materi wah bisa di-bully ratusan orang, bahkan ribuan. Karena medsos begitu cepat beredar, bagaikan virus, wuuus, semua orang terjangkiti.

Leon adalah simbol dari kegagalan mahasiswa dalam menyerap pendidikan di bangku kuliah. Nilai pengetahuan okelah katanya IPK mencapai 3,5 tapi nilai sikap kalau saya ngasih ya E. Ini nilai yang membuat mahasiswa tidak lulus.

Sepandai apapun mahasiswa, kalau nilai sikapnya E sama saja, anak ini tidak memiliki karakter sebagai warga kampus yang baik. Kasian Almamater UI sebagai tempat berpijak. Memiliki mahasiswa pintar tapi tidak punya adab, budi pekerti dan tata krama, apalagi dia mengaku orang Sukoharjo. Budi pekerti, ewuh pekewuh, tepo sliro, mikul duwur mendem jero tidak ada sama sekali.

Saya paham karakter orang Sukoharjo, karena suami saya asli Sukoharjo Makmur. Sangat kuat memegang tradisi Jawa. Bahkan saya ingat sekali nasehat simbah saya yang asli Sukoharjo, “Dadi uwong iku ojo rumongso biso, ananging biso o rumongso marang sak podho-podho.” Intinya jadi orang itu jangan merasa bisa (sok pinter), tapi jadilah orang yang bisa menghargai orang lain, pandai merasa (pandai merasakan).

Ada apa dengan Leon, yang mengaku orang Sukoharjo Surakarta ini sudah hilang kejawennya.

Ayo kita tengok siapa Leon Alvinda Putra yang mengatasnamakan BEM UI yang sebenarnya.

Leon yang berasal dari Sukoharjo memiliki orang tua angkat (satu rumah) yang aktif di partai politik. Jabatannya tidak tangung-tanggung. Sampai sini sudah bisa ditebak, apa motivasinya sampai dia berani melecehkan Presiden Jokowi.

Ayah dan Ibu asuh Leon merupakan aktivis dan juga termasuk wartawan pendiri majalahfakta.com (kemudian berubah nama menjadi majalahfakta.id).

Syarief Hidayatullah, SH (ayah asuh) sebagai kepala biro Sukoharjo, dan Winah Hildayanti (ibu asuh) sebagai wartawan di media yang sama.

Ayah asuh Leon bernama Syarief Hidayatullah, SH merupakan Ketua DPC PKB Sukoharjo. Sedangkan ibu asuhnya Winah Hildayanti tercatat sebagai wartawan lokal.

Ada apa Motif Ketua DPC PKB memanfaatkan anak angkatnya Leon untuk nyerang Jokowi?

Pada pilihan Bupati Sukoharjo, PKB memperoleh 3 kursi di parlemen. Artinya PKB harus berkoalisi dengan partai lain, jika ingin mengusung calon bupati dan calon wakil bupati pada Pilkada.

Sedangkan PDI Perjuangan meraih 20 kursi di DPRD Sukoharjo, perolehan PDIP ini bisa mengusung sendiri calon bupati dan calon wakil bupati. Partai berlambang banteng moncong putih ini tak perlu berkoalisi dengan parpol lainnya untuk mengusung cabup-cawabup pada pilkada Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, SE, MM dan Drs. H. Agus Santoso yang terpilih saat pilkada 2020 dan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo periode 2021-2026 pada Jumat (26/2/2021), adalah pasangan yang telah mengantongi rekomendasi dari PDIP yang menjadi partai dengan kursi terbesar di DPRD Sukoharjo.

Sementara nasib PKB dan Demokrat tidak tahulah kabarnya.

Dari sini bisa diambil kesimpulan, segitu dendamnya ayah angkat Leon ini karena urusan Pilkada Sukoharjo yang tidak dapat restu?

Jadi sampai di sini jelas ya, Leon itu dibisikin oleh ayah angkatnya yang kalah dan tidak mendapat restu di Pilkada Sukoharjo.

Kejadian ini bukan murni ide dari BEM UI tetapi ada politik balas dendam yang menjadi motivasi Leon untuk memposting di akun IG BEM UI.

Kasian banget nasib si Leon. HRD perusahaan-perusahaan baik BUMN dan BUMD pasti mencatat namanya.

Pengurus BEM UI dimanfaatkan politik praktis sama ayah angkat Leon! Selamat jadi Jongos Politik dan terlibat politik praktis ya, adek -dek mahasiswa.

Karena ranking global Mahasiswa UI dari tahun ke tahun tetap turun kok. Malah UI lebih dikenal sebagai kampus sarang kelompok radikal intoleransi. Mereka kaum radikal terpelajar tidak punya prestasi di bidang IPTEK. Tetaplah eksis di dunia maya dan jangan pernah mengabdi kepada masyarakat.

Kejar follower sebanyak mungkin ya adek-adek BEM UI yang jadi korban balas dendam ayah angkat Leon dan salam juga buat mamah Winah.

Mahasiswa seperti Leon dan kawan-kawannya yang bercokol di BEM UI, cenderung emosional, tidak paham terhadap masalah yang dihadapi bangsa ini. Tidak mau belajar banyak hal, tidak mau ikut menjaga NKRI, tidak mau belajar jadi negarawan, dan cenderung cengeng dan emosional.

Kecerdasan kognitif mungkin di atas rata-rata tetapi kecerdasan emosional mereka sungguh ada di bawah standar.

Leon pemegang ijazah SMA berani melecehkan Bapak Jokowi. IPK pak Jokowi yang katanya di bawah Leon tapi mampu menjadi wali kota dua kali. Satu kali Gubernur dan dua kali Presiden RI.

Jangan pernah bilang pemerintah Jokowi pembohong, jika hasilnya kalian nikmati. Berhati-hatilah kalau membuat meme yang seakan-akan Pak Jokowi tidak punya prestasi apapun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here