SintesaNews.com – Rumah Visi Indonesia kembali menggelar Pelatihan Entrepreneur Pemuda Batch 3 yang dilaksanakan di BBPP, Bekasi, 23 hingga 25 Oktober 2020.
Dalam sambutannya Kepala Seksi Pemberdayaan Herbert Rudolf Lubis, SE. M.Si. yang mewakili BBPP mengatakan bahwa jika 1 UMKM merekrut 1 tenaga kerja maka akan mengurangi pengangguran.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta. Angka tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.
Jika 64 juta UMKM merekrut 1 orang tenaga kerja baru. Sudah mengurangi pengangguran sebanyak 64 juta.
UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Pada 2018, UMKM tercatat sebanyak 64,2 juta unit.
Sejalan dengan Program Pemulihan Eknomi Nasional, Rumah Visi Indonesia bertekad terus melakukan pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda setiap bulannya. Hingga terlahir entrepreneur-entrepreneur baru yang mengurangi angka pengangguran sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda lainnya.
Direktur Rumah Visi Indonesia Anton D. Hurung mengatakan, “Di masa pandemi ini, begitu banyak PHK dan berbagai sektor bisnis juga mengalami penurunan. Tentu kita tidak bisa berpangku tangan terus menunggu bantuan sosial. Untuk itulah Rumah Visi Indonesia hadir dan didukung oleh Bank BRI dan BBPP mencoba berkontribusi nyata bagi Pemulihan Ekonomi Nasional dengan menyelenggarakan Pelatihan Enterpreneur bagi para pemuda.”
“Ini sudah batch yang ketiga sejak Agustus, September dan Oktober ini. Setiap bulan kita dorong para pemuda untuk terjun menjadi enterpreneur. Tentu saja kegiatan kita selalu mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Pemakaian masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan, selalu kita aplikasikan dalam pelatihan ini,” ujar Anton.
Kita berharap di tahun depan tercipta generasi-generasi muda yang tangguh dan mandiri, mampu meningkatkan perekonomian mereka sendiri dan berkontribusi nyata bagi negara ini di bidang perekonomian.
Instruktur BBPP Drs. Joko Sulistyo, M.Si dalam pelatihan enterpreneur pemuda ini berpesan bahwa pelatihan enterpreneur bagi para pemuda tidak cukup hanya dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan mengenai kewirausahaan. “Mereka juga harus memahami bagaimana mengelola cash flow, karena ini yang sering menjadi masalah pada UMKM, bercampurnya uang pribadi dengan hasil usaha. Jadi harus disiplin. Untuk itu perlu ada pendampingan dalam usaha mereka.”
“Untuk itulah Rumah Visi Indonesia berinisiatif untuk menjadi jembatan untuk menghadirkan negara yang bekerja,” pungkas Anton.
Baca juga:
Pelatihan Enterpreneur Pemuda Batch 2 Kembali Digelar Rumah Visi Indonesia