Koster, Ganjar, dan Gibran Penuhi Ruang-ruang Media, Ibu Memasak di Dapur

Penulis: Erri Subakti

Suatu kali Elon Musk meluncurkan mobil Teslanya yang ia gembar-gemborkan kacanya anti-pecah. Lalu di atas panggung di hadapan audiens ia pecahkan kaca mobilnya, dan ya pecah…..

Belakangan diketahui ternyata apa yang ia lakukan memang bagian dari strategi komunikasinya. Edan? Mungkin iya. Tapi dari situ selanjutnya kampanye komunikasinya adalah bahwa Tesla sudah memperbaiki kaca yang anti-pecah itu. Bad news dan good news ia gabungkan jadi satu rangkaian komunikasi.

-Iklan-

Melompat ke topik terkini yang ramai dibicarakan netizen +62.

Nampak jelas hari ini dan belakangan sebelumnya, Koster, Ganjar, plus Gibran memenuhi ruang-ruang media mainstream hingga medsos.

Memang dengan beragam perspektifnya yang berbeda-beda. Muncul dialektika publik.

Akun medsos Ganjar dipenuhi ratusan ribu komentar-komentar kekecewaan. Bahkan komentar-komentar itu juga ke akun medsos istri Gubernur Jateng Atiqoh.

Meski banyak juga netizen +62 yang bisa memahami. Ganjarist misalnya masih tetap konsisten dan optimis atas dukungan masyarakat terhadap Ganjar.

Ini bukan kiamat, kata Ganjar.

“Harus tetap semangat terus. Ini bukan kiamat. Harus berlatih dan kita harus membangun sepak bola kita dengan serius dan utuh,” kata dia.

Sementara itu akun medsos Gubernur Koster dan Pemprov Bali dimatikan kolom komentarnya.

Namun Koster justru semakin percaya diri atas sikapnya.

“Atas sikap saya sebagai Gubernur Bali menolak kehadiran Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia FIFA U-20, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah memahami dan mendukung sikap saya, serta mengapresiasi para pihak yang tidak sependapat atas sikap saya,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (30/3/2023).

Di antara “tandem” Ganjar-Koster, muncul rising star Gibran yang mencuri perhatian gilabola.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyiratkan kekecewaannya atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Melalui akun Twitter @gibran_tweet, ia tidak ingin lagi membahas soal Piala Dunia U-20.

“Wes ya (sudah ya). Mulai sesok ra mbahas u20 meneh (mulai besok tidak usah bahas U-20 lagi). Fokus @persisofficial wae seng maine lagi konsisten apik (fokus Persis Solo aja yang mainnya lagi konsisten),” tweet Gibran.

Can you see the big picture?

Media penuh PDIP. Ya tentu dengan 2 sentimen, positif dan negatif.

Itu pun masih ditambah sosok Hasto sebagai Sekjen PDIP, dan tentu saja sang presiden, Jokowi.

Mereka menjadi newsmakers. Dengan nilai berita tinggi. Masyarakat antusias mengikuti dan membahas. Dialektika terjadi di berbagai medsos dan WAG.

Sementara itu sang ibu di dapur sedang memasak nasi goreng untuk anak-anaknya. Perbedaan perspektif biasa di antara anak-anaknya.

Mungkin hari ini adalah bad news bagi gilabola Indonesia. Tapi bukan gak mungkin esok akan muncul good news….

Mungkin….

Baca juga:

Kenapa Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia? Dari berbagai perspektif

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here