Penulis: Ganda Situmorang
Rasanya tidak perlu menunggu sampai hasil perhitungan suara KPU selesai. Hari ini, detik ini juga penulis sangat yakin seyakinnya bahwa jika benaran Prabowo berpasangan dengan Gibran maju konstestasi pilpres tahun 2024 maka dipastikan merekalah pemenangnya.
Saya melihat rakyat Indonesia khususnya partai-partai pengusung pasangan Ganjar – Mahfud kelihatan naif bahwa jika perampokan konstitusi oleh Dinasti Keluarga dan Oligarkhi dibiarkan tanpa konsekuensi maka hasil pilpres tahun 2024 sudah ada. Mengapa demikian?
Bagaimana naifnya PDI Perjuangan dan kawan-kawan mengharapkan pilpres tahun 2024 akan berlangsung jujur dan adil setelah terbukti kadernya sendiri, Presiden Jokowi begitu jumawa mengorkestrasi kudeta Konstitusi Pilpres demi meloloskan Gibran anak kandung biologis ikut konstestasi pilpres tahun 2024. Dan lalu berkolaborasi bersama Prabowo, lawan yang dikalahkan oleh Presiden Jokowi bersama PDI Perjuangan dua kali berturut turut.
Sebagian besar rakyat bersama partai pengusung dan barisan Relawan Jokowi sejak pilpres tahun 2014 memilih Jokowi adalah karena Jokowi mewakili rakyat biasa, bukan keturunan ningrat politik dan tidak memiliki beban masa lalu sementara lawannya adalah Prabowo sang mantan jenderal pecatan sekaligus mantan menantu penguasa Orba.
Konstitusi NKRI dikudeta oleh Dinasti Keluarga bersama Oligarkhi. Maka jelas target mereka pasti harus menang. Mengikuti proses pilpres tahun 2024 yang sedang berjalan sama seperti skenario domba-domba yang sedang digiring ke pejagalan.
Mereka sedang berkuasa dan mereka berkolaborasi dimulai dengan merampok konstitusi. Masihkah anda, kita percaya dan berharap ekosistem pilpres tahun 2024 jujur dan adil?
Tidak ada kata lain. Tidak ada pilihan lain selain, Lawan!
Jika memang putusan MK adalah final dan pasangan Prabowo Gibran secara normatif memenuhi syarat dan maju dalam pilpres tahun 2024 maka sesungguhnya rakyat Indonesia telah dirampok di depan hidungnya sendiri.
Jika perampokan konstitusi di MK ini dibiarkan tanpa konsekuensi, baik itu konsekuensi hukum dan sosial maka bisa dipastikan rancangan mereka untuk merampok pilpres tahun 2024 adalah sebuah keniscayaan.
Apakah rakyat Indonesia akan tinggal diam? Apakah PDI Perjuangan dan kawan-kawan akan tinggal diam. Duduk manis mengikuti sandiwara politik Pilpres yang sudah terang benderang ujungnya?
Penulis membayangkan, minimal PDI Perjuangan memecat Jokowi dari partai dan seterusnya sesuai AD/ART partai. Itulah hukuman seminimalis bagi sebuah pengkhianatan.
Bagi rakyat Indonesia, bagunlah dan sadar. NKRI yang sudah kita bangun bersama 25 tahun terakhir pasca reformasi telah kembali ke titik NOL karena perampokan konstitusi oleh Dinasti Keluarga dan Oligarkhi.
Di bawah pohon rindang, 24 Oktober 2024.
Ganda Situmorang