Oleh: Langit Quinn
SintesaNews.com – Karen Idol diketahui telah kehilangan buah hatinya yang tinggal bersama suaminya (Arya) pada Jumat (07/02/2020), anak semata wayang Karen disebut meninggal akibat terjatuh dari balkon apartemen Arya di lantai 6 karena bermain hujan-hujanan di atas kursi.
Namun kecurigaan Karen muncul tatkala melihat jenazah sang putri terlihat cantik, hanya ada luka benjol di kening dan kondisi tubuhnya tidak ada yang patah maupun remuk. Terlalu janggal memang ketika dikatakan jatuh dari lantai 6, namun tak ada luka berarti, wajar jika Karen Idol merasakan kecurigaan.
Atas hal tersebut, Karen akhirnya menyetujui Autopsi terhadap jenazah anaknya.
Karen Idol juga punya alasan lain, dan ia tak memercayai kalau putrinya jatuh dari lantai enam. Menurut Karen, putrinya merupakan anak yang pintar dan tak mungkin main hujan-hujanan di balkon apartemen.
Diketahui sebelum ia berpisah dengan suaminya, Karen dan putrinya tinggal di apartemen lantai 29, dari situ Karen tau anaknya bukan anak yang bisa main hujan-hujanan di balkon dan naik kursi.
“Dia 6 tahun, selama hidup dengan saya tinggal di apartemen lantai 29. Anak saya itu sangat hati-hati, dia sangat cerdas. Setap saya jemur pakaian di balkon, dia selalu bilang, ‘momi be careful’,” ungkap Karen Idol.
Ditambah lagi, menurut Karen, tak ada satu orangpun saksi mata yang melihat putrinya terjatuh.
Seperti diketahui, hubungan Karen dengan Arya (suaminya) memang tengah memburuk, dan keduanya tengah berproses cerai. Dan selama ini putri Karen tinggal bersama Arya.
Selama tiga bulan, Karen tak bisa berkomunikasi dan dilarang bertemu dengan putri semata wayangnya karena dibawa oleh sang suami.
Karen mengatakan tiga hari sebelum kematian sang putri yang bernama Zefania itu, dia kesulitan tidur dan sangat merindukan putrinya. Bahkan malam nahas meninggalnya Zefa, dia sempat WhatsApp suaminya ingin bicara dengan putrinya.
Namun takdir berkata lain, Karen Justru mendapatkan kabar putrinya meninggal pada Sabtu (8/2/2020) dari pihak kepolisian, lebih dari 12 jam setelah putrinya tewas.
Awalnya Karen menolak jenazah sang buah hati diautopsi, akan tetapi akhirnya Karen setuju ketika ia merasa janggal dan dapat banyak keanehan.
“Saya yakin (jatuh dari lantai enam apartemen) tidak benar. Orang awam saja, kalau satu lantai itu tingginya tiga meter, dikali enam jadi 18 meter. Kita orang dewasa, jatuh pecah berkeping-kepeing nggak? Anak saya tidak patah, tidak ada luka lebam. Ada benjol di sini (kening) itu tidak terlalu kelihatan. Tidak ada tulang patah, dan cantik sekali. Di peti jenazah cantik seperti orang tidur. Tidak ada pendarahan, tulang tengkoraknya utuh,” ungkap Karen Idol.
Banyak netizen yang menyayangkan kejadian tersebut, netizen menyebut ego seorang ayah mengakibatkan nyawa seorang anak tak berdosa meninggal karena kelalaian (jika memang meninggal karena jatuh). Andai anaknya masih bersama Ibunya dan dibiarkan tinggal bersama ibunya, mungkin kejadian ini tidak akan ada. Demikian pendapat dari netizen.
Manusia memang hanya dapat berusaha, karena kehendak Tuhanlah kemudian yang menentukan, sebab maut tak akan dapat terhindarkan karena jalan hidup masing-masing manusia telah ditentukan.
Namun paling tidak, kita sebagai manusia dapat mengambil hikmah dari kejadian yang dialami oleh orang lain.
Semoga Karen ikhlas dan tabah, dan putrinya bahagia di surga.