Kolaborasi Anies dan Erick

Penulis: Erri Subakti

Mungkin banyak orang gak menyadari, ada subliminal message yang selama ini Anies lakukan dalam kaitannya menuju 2024. “Strategi” kampanye yg menggunakan dana APBD ini sangat halus tanpa terasa propaganda komunikasi yg dilakukannya akan masuk ke benak-benak masyarakat (Jakarta khususnya).

Subliminal message yang di-inject ke benak-benak publik adalah kata kunci: “kolaborasi”.

-Iklan-

Di penjuru-penjuru wilayah Jakarta, kampung-kampung, pinggir jalan raya, Anies mengkampanyekan kata “kolaborasi”.

Kata ini yang akan digunakan oleh Anies untuk kampanye 2024. Kampanye tanpa kocek pribadi, terselubung, dan dan dia harapkan memiliki efek positif.

Anies gak bisa kerja. Jelas. Tapi Anies jago dalam membuat frase.

Masih ingat kata-kata Anies soal “merajut tenun kebangsaan”?

Dari segi komunikasi, Anies memang pandai membuat copywriting untuk pencitraan menjual dirinya sendiri sehingga publik terpukau dengan kata-katanya.

Dia ga peduli saat “tenun kebangsaan” itu dia robek sendiri demi ambisinya.

Nah, menurut saya yang bekerja di bidang komunikasi publik, Anies saat ini sedang mengkampanyekan kata “kolaborasi”. Dia ingin dalam benak masyarakat, kata kolaborasi akan diasosiasikan (dihubungkan) ke dirinya sbg “pemimpin yg berkolaborasi” dengan berbagai pihak. (IMHO🙏🏻)

Pikiran saya ini muncul ketika mengetahui di Kementerian BUMN juga Erick kini menggunakan istilah “kolaborasi BUMN”.

Kolaborasi BUMN ini menggantikan program Sinergi BUMN yang sudah dilakukan oleh Menteri BUMN sebelumnya, RS.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). Foto: kompas.com

Ngapain juga ganti-ganti istilah dari “sinergi” menjadi kolaborasi? Bahkan seakan-akan kalau mengunakan kata “sinergi BUMN” sekarang ini seakan-akan “dilarang.” Karena yang dianggap benar adalah “kolaborasi BUMN”. Hehehe…. lucu juga sih… cuma sekedar ganti istilah.

Hm… kok bisa sama sih kata kunci di Kementerian BUMN dengan Pemprov DKI?

Jangan-jangan…, jangan-jangan….😬

Ya jangan deh….
Tabik,
Erri Subakti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here