SintesaNews.com – Ada saja komentar, cuitan, atau reply netizen +62 (Indonesia) dalam menanggapi sesuatu. Sesepele apapun.
Seperti kemarin, sebuah cuitan dari Adam Harvey, yaitu seorang jurnalis dari ABC (Australian Broadcasting Corporation) memposting fotonya sambil memegang mangkok bubur ayam dan di belakangnya terlihat gerobak penjual buburnya. Ia mengatakan, “No contest.” Kalau diartikan “gak ada lawannya.”
Sebenarnya cuitan itu merupakan reply dari cuitan Dominique Samuels ( @dominiquetaegon ) yang membangga-banggakan bahwa menu sarapan ala Inggris adalah yang terbaik. Begini cuitannya, “Name a better breakfast than an English breakfast. I bet you can’t.” Kalau diartikan, ia menantang netizen menu sarapan yang lebih baik dari English breakfast, “Sebut sarapan terbaik dibanding (menu) sarapan Inggris? Taruhan kamu gak bisa.”
Adam Harvey yang saat ini ‘nge-pos’ di Beirut, Libanon, memang pernah lama ngepos di Jakarta dan memimpin korespondensi ABC untuk Asia Tenggara, tentu sarapan bubur ayam sudah bukan hal asing buatnya. Malah itu menjadi menu sarapan favoritnya, sampai-sampai dia bilang “sarapan terbaik di dunia.”
“Bubur ayam – the worlds greatest breakfast. Spicy salty rice porridge with chicken and all manner of delicious extras,” cuitnya. Dikatakan hal itu ketika jurnalis theaustralian.com Paige Taylor menanyakan, Makanan apa tuh? “What dish is this please?”
Di sinilah usilnya netizen +62, ditanyakanlah sebuah pertanyaan yang menjadi polemik hingga perdebatan tiada ujung yang membelah negeri ini selama berabad-abad. Akun @garessa yang menanyakan, “you tim diaduk apa enggak mas?”
Simak aja deh serunya “konlik internal” ini.
Netizen +62 lain pun langsung ‘nyamber’. Indonesia banget.
Alasan Adam Harvey tidak terlalu mengaduk-aduk bubur ayamnya adalah karena menurutmya krupuk (crackers)-nya jadi melempem, dan itu “bencana.”
Aja-aja ada deh netijen 62, konflik internal sampai diekspor ke tanah Britania Raya.