Penulis: Nurul Azizah
Ini berita yang menggemparkan seisi dunia, bagaimana tidak baru kali ini ada pemimpin Indonesia Presiden ke-7 Joko Widodo terdaftar sebagai nominasi bersama lima tokoh lainnya masuk finalis “Person of The Year 2024 tokoh pemimpin korup sedunia, mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Perdana Menteri Bangladesh ke-10 Sheikh Hasina dan Pengusaha India Gautam Adani. Nama-nama tersebut masuk berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca, juri, hingga jurnalis di dunia.
Yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia adalah Presiden ke-7 Joko Widodo dinominasikan sebagai “Person of the Year 2024” oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Rakyat Indonesia yang waras tidak kaget dengan pemberitaan ini. Karena Jokowi atau lebih dikenal sebagai Mulyono ini telah melemahkan kinerja komisi anti korupsi atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini bisa dilihat dari revisi UU KPK pada tahun 2019, yang tertuang dalam UU Nomor 19 tahun 2019, dinilai memiliki dampak buruk terhadap kinerja lembaga anti rasuah ini. KPK malah semakin berada di “ketiaknya Mulyono” hal ini dibuktikan dengan status KPK tidak lagi independen, melainkan di bawah rumpun eksekutif.
Status pegawai KPK beralih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tahu kan kalau sudah jadi ASN harus seirama dengan atasannya. Selain itu pemimpin KPK tidak lagi berwenang sebagai penyidik dan penuntut. Posisi dan kewenangan Dewan Pengawas KPK tidak jelas. Terdapat kontroversi pengaturan batas usia minimum pencalonan pimpinan KPK. Juga munculnya problematika kewenangan penerbitan surat perintah penghentian penyidikan dan penuntutan (SP3). Yang tak kalah menarik yang menjadi sorotan penulis adalah di lembaga KPK ada banyak pasal dalam UU KPK yang justru dinilai melemahkan KPK sendiri.
Masyarakat Indonesia yang waras dan tetap terjaga kewarasannya itu tahu siapa Presiden ke 7 yang menjabat pada tahun 2019 saat KPK dilemahkan tugas pokok dan fungsinya.
Sampai-sampai Abraham Samad, ketua KPK periode 2011-2015 menyatakan bahwa UU KPK Nomor 19/2019 KPK telah melemahkan KPK sendiri dalam upaya pemberantasan korupsi. Ini pasti ada yang disembunyikan dari praktik-praktik korupsi Mulyono beserta jajarannya juga termasuk kroninya. Banyak akademisi mendorong Revisi UU KPK untuk mengembalikan marwah KPK tetapi hal itu tidak dilakukan Mulyono sampai dia pensiun dari jabatan presiden pada tanggal 20 Oktober 2024.
Selain itu Mulyono juga merusak lembaga pemilu dan Yudikatif untuk kepentingan politik anaknya agar bisa lolos menjadi calon wakil presiden pada pilpres 2024.
Maka tidak heran kalau ada lembaga internasional sekelas OCCRP yang jangkauannya meliputi seluruh Eropa, Afrika, Asia dan Amerika memasukkan Mulyono sebagai nominasi tokoh terkorup nomor urut 02.
OCCRP merilis daftar itu pada Selasa (31/12/2024) dalam laporan “Corrupt person of the year 2024” yang dimenangkan oleh Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Saat itu penulis langsung cari berita di media online juga dari Tempo, langsung ramai-ramai posting ke platform medsos. Ramai banget yang komen tentunya yang tahu Mulyono itu tokoh korup ya senang sekali. Ada lembaga internasional non pemerintah OCCRP yang membuat berita itu. Apa reaksi dari para pemuja Mulyono alias di medsos itu dipanggil “ternaknya Mulyono” diam seribu bahasa, bahkan tiarap.
Ketika Jokowi alias Mulyono meminta bukti atas tuduhan tersebut dan menyatakan banyak fitnah dan tuduhan tanpa bukti yang dialamatkan kepadanya. Bahkan Mulyono mengatakan bahwa ada motif dibalik nominasi tersebut. Ternaknya Mulyono langsung bereaksi muncul di berbagai platform medsos dengan menggunakan bahwa berita dari OCCRP itu hoak.
Penulis sudah menduga setelah pernyataan dari Mulyono tersebut para ternak Mulyono yaitu buzzeRp, influencer, content kreator, dan surveyor untuk ramai-ramai counter pemberitaan OCCRP. Termasuk para ternak yang ada di group WhatsApp, messenger, Tik Tok, Facebook, IG, X dan lain-lain bahwa rilis berita dari OCCRP tentang Mulyono masuk nominasi nomor 02 itu katanya “HOAK”
Hoak dari Hongkong, itu berita resmi dari OCCRP bukan dari lembaga yang bisa disogok amplop atau bansos. Itu lembaga internasional non pemerintah yang memiliki visi menjadikan dunia lebih terinformasi dimana kehidupan, mata pencaharian, dan demokrasi tidak terancam oleh kejahatan dan korupsi.
Misi OCCRP menghimpun berita dari Jurnalisme investigasi di seluruh dunia dan mengungkap kejahatan serta korupsi sehingga pemerintah yang ada tokoh korupsinya bisa meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang berwenang.
Semoga kedepannya Presiden Prabowo Subianto bisa meminta pihak KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung menindaklanjuti laporan investigasi Internasional sekelas OCCRP.
Kalau hal ini tidak dilakukan maka masyarakat yang masih waras akan terus mengulik kejahatan korupsi Mulyono beserta keluarga dan jajarannya.
Hai para pemuja Mulyono kalau berita ini hoak ini ada info dari group forum cyber Anonymous internasional siap bantu mengungkapkan kasus korupsi keluarga Mulyono dan kroni-kroninya. Termasuk harta kekayaan yang mengalir ke mana-mana, dan ke mana saja akan segera diungkap oleh Anonymous pengguna X centang biru, Anonymous @Cyb3rOG1: CALLING OUT TO ALL ANONYMOUS AROUND THE WORLD, ATTENTION: WE MUST EXPOSE THE WORLD’S BIGGEST CORRUPTION. FORMER PRESIDEN OF INDONESIA, JOKO WIDODO.
Artinya : “memanggil semua anonim di seluruh dunia. Perhatikan: Kita harus membongkar korupsi terbesar di dunia. Mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo,” tulis akun tersebut.
Bagaimana para ternak Mulyono yang tergabung dalam buzzeeRp, influencer, content kreator, dan surveyor masih mau teriak bahwa berita dari OCCRP adalah “hoax.”
Makin kesini makin seru saja, sudahlah kita ikuti perkembangan berita selanjutnya. Abaikan ternaknya Mulyono mau teriak hoak, hoak, hoak terserah. Memang bisanya juga bilang hoak doang hehehe.
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan untuk NKRI.
