Penulis: Ganda Situmorang
Menyelenggarakan pemilu serentak tahun 2024 tanpa terlebih dahulu membasmi kanker ganas proxy asing dengan berbagai kedok embel-embel ulama, surga dan khilafah sama saja melemparkan nasib 272 juta rakyat Indonesia ke kandang gerombolan hyena kelaparan.
Membuka ruang dan peluang kepada mereka untuk berkuasa adalah naif.
Tidak ada cerita demokrasi kalau mereka menunggangi demokrasi hanya sebagai alat ketika kekuasaan itu berhasil direbut, mereka bukan mau membangun melainkan mau menghancurkan NKRI yang telah kita bangun bersama dengan keringat dan darah sejak perjuangan proklamasi 1945.
Lihatlah bagaimana seorang wan pembohong setelah proses pilkada brutal jualan ayat dan mayat, setelah duduk di kursi gabener Balaikota justru dengan anteng muka bebal meluluhlantakkan kota metropolitan dengan menghapus semua program baik yang sudah dirintis oleh pendahulunya. APBD puluhan triliun seolah menguap. Padahal hanya tinggal meneruskan program yang sudah ada pun memang dia manusia bencana mainan para dalang bohir yang ada dibelakangnya. Lalu dengan muka temboknya sudah deklarasi capres tahun 2024.
Bisa dibayangkan jika cara-cara pembohong merusak sekota penuh lobang resapan APBD diduplikasiin di tingkat nasional. Apakah mau dibiarkan saja mereka mengulang cara brutalitas Pilkada DKI Jakarta?
Dan Rizal Ramli yang berkoar-koar tanpa malu mengatakan akan menggagalkan program IKN jika berkuasa. Orang tua pecatan menteri ini kurang ajar sekali!
Nasib negara ini ada di tangan para pemimpin negara saat ini. Presiden Jokowi, Ketua Partai pendukung Presiden Jokowi, Ketua DPR/MPR dan seluruh menteri kabinet supaya menutup rapat pintu kesempatan itu apapun caranya! Supaya dioptimalkan semua instrumen untuk membasmi segala bentuk proxy asing.
Musyawarah mufakat adalah warisan luhur nenek moyang, tentukan yang terbaik secara konstitusi untuk menyelamatkan negeri ini dengan tidak menyisakan celah sekecil apapun bagi mereka mengobrak-abrik negeri ini melalui pemilu tahun 2024.
Dimana ada kemauan dan niat baik disitu ada jalan!
8 Februari 2022