Jessica Nissi Kaban, Putri Kebudayaan Jawa Timur 2022, Founder Beauty In Chaos

Penulis: Wandi Ruswannur

Menurut Jessica Nissi Kaban yang akrab dipanggil Jessica, Putri Kebudayaan Jawa Timur 2022, memahami dan mengenal budaya lokal adalah suatu kemampuan dan bekal paling mendasar yang seharusnya dimiliki oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

“Selain itu, kita harus tahu bahwa budaya tidak hanya mengenai karya, tarian, nyanyian, dongeng, kepercayaan, ataupun hal-hal peninggalan lainnya,” katanya kepada SintesaNews.com, Senin (11/04/2022).

-Iklan-

Bagi Jessica, budaya juga merupakan gaya atau cara hidup, tingkah laku, dan kebiasaan yang akan diwariskan serta dilestarikan ke generasi selanjutnya. Artinya manusia merupakan pencipta budaya.

“Tanpa meninggalkan warisan budaya nenek moyang, ada baiknya kita sebagai generasi penerus ikut membangun budaya yang baik dan beretika di masa kini, terutama dilingkungan sosial baik fisik maupun digital,” tutur pemilik akun instagram @jchikaa

Gadis asal Malang, Jawa Timur ini mengatakan, banyak orang mengira bahwa budaya hanyalah mengenai tarian, nyanyian, cerita ataupun karya benda lainnya. Namun, faktanya, budaya juga mengenai Budi dan Daya, mengenai ide, gagasan, nilai dan norma, peraturan, etika, dan gaya hidup.

“Saya Jessica Nissi, mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk terus melestarikan budaya Indonesia, tak hanya budaya yang terlihat dan berwujud, namun juga budaya yang menjadi pedoman untuk beretika terutama di sosial media, tempat dimana generasi penerus bangsa berada,” imbuh putri dari pasangan (Alm) bapak Basia Kaban dan Ibu Novina Saragih.

Untuk mendukung kegiatannya sebagai Putri Kebudayaan Jawa Timur 2022, ia membentuk suatu platform bernama Beauty In Chaos (@beautyinchaos.project) yang visinya hal-hal baik, solusi, dan perubahan di tengah isu dan permasalahan terkini yang diharapkan dapat memberikan harapan, kesadaran, dan kemajuan.

“Saya sebagai founder Beauty In Chaos sedang berfokus untuk meningkatkan pengetahuan pemuda Jawa Timur terutama di kota saya, Kota Malang, untuk lebih mengenal budaya lokal Jawa Timur serta mengedukasi mereka dalam membangun budaya masa kini yang beretika dan berempati terutama di media sosial dan lingkungan. Kegiatan yang telah saya lakukan antara lain kampanye, sosialisasi lewat media sosial, mengajar kebeberapa sekolah dan juga menjadi relawan,” papar mahasiswi jurusan Desain.

Jessica menyebut pengalamannya selama ini yaitu menjadi Volunteering to Gunung Kelud, Sugihwaras, Ngancar, Kediri 2016, Volunteering to Desa Sidoasri, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang 2017, Volunteering to Desa Sidoasri, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang 2018, Volunteering to Gunung Bromo, Desa Sapikerep, Sukapura, Jawa Timur 2019, Volunteering Trip to Waingapu, Sumba Timur, NTT 2019, Volunteering to SMP YPK 2 Brawijaya Malang 2021, Founding Beauty In Chaos Project, Self Development and Culture Teaching at SMAN 1 Malang, Environment and Culture Teaching at SD Brawijaya Smart School Malang, Guest Star Podcast Charis Invicta 2021, Dewan Juri Miss Beauty Surabaya 2022 dan lain lain.

“Adapun prestasi yang saya raih diantaranya Puteri Kebudayaan Jawa Timur 2022, Putri Jawa Timur 2021, Putri Kartini 2021, Gadis Sampul Squad 2020, Basketball player of DBL Competition 2019, RU Modeling and Song Competition in Sound of Woman and Man 2019, 3rd Place Basketball Competition Imonoke Cup 2019, Favorite Winner of Podcast Festival 2020, 2nd Place Soccer Girl NISL 2019,” tutupnya dengan penuh semangat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here