SintesaNews.com – Sebuah video viral di media sosial, rekaman saat seorang anak yang menangis mencegah ayahnya yang harus bertugas di Kapal Selam KRI Nanggala 402, sebelum berangkat.
Anak yang masih berusia balita itu seperti tak ingin ayahnya pergi.
“Enggak.. enggaaak…,” jerit anak dalam videonya. Lalu anak itu mencegah ayahnya keluar kamar dan menutup pintunya dari luar. Saat ibunya menanyakan kenapa ayahnya tak boleh berangkat kerja, bocah laki-laki itu menjawab, “Belum boleh….”
Azka nama anak laki-laki itu. Ayah Azka bernama Lettu Laut (P) Imam Adi, termasuk dalam 53 awak kapal selam Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali yang ternyata belum ditemukan.
Istri Imam Adi mengatakan, Azka tetap bergandengan tangan sama mama ya, Nak. “Maafin mama ga bantu Azka ikut ngunci papa di kamar….”
“Baru kali ini papa berangkat layar penuh dengan kekhawatiran. Mama hanya bilang: Papa mau kemana toh Paa, kan cuma layar kok kayak mau pergi kemana….”
“Maafin mama Maafin mama ya Pa, mama sekarang bantu doa yang kenceng. Semoga Papa dan kru bisa kembali lagi ke pelukan keluarga dengan sehat dan selamat.”
“Papa jangan menyerah, jangan pernah. Mama yakin papa kuat, papa bisa, papa kembali lagi sama mama dan Azka.”
Perkembangan Pencarian Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala 402
Sementara itu perkembangan terakhir nasib Kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala 402, masih belum jelas hingga Jumat (23/4/2021) malam ini.
KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan utara Pulau Bali pada Rabu (21/4/2021) dini hari saat melakukan penyelaman untuk latihan penembakan torpedo.
Meski terus dilakukan pencarian, hingga berita ini ditulis, posisi kapal selam yang mengangkut 53 orang itu belum ditemukan.
Diperkirakan, persediaan oksigen itu akan habis pada Sabtu dini hari pukul 03.00 WIB. Namun kapal selam itu memiliki cadangan oksigen selama tiga hari dalam posisi listrik kapal selam mati total (blackout).
Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal TNI Achmad Riad menyampaikan perkembangan operasi pencarian KRI Nanggala-402. Riad mengungkapkan titik pencarian semakin difokuskan di salah satu lokasi di utara Pulau Bali.
“Jadi kalau ditarik garis jaraknya dari cerukan bawah itu kurang lebih sekitar 40 kilometer. Di sekitar daerah tersebutlah diperkirakan dari yang kemarin ditemukan ada tumpahan minyak kemudian juga ada daya magnet yang besar itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut,” katanya.
“Sehingga sekarang sedang dilaksanakan terus pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada,” lanjutnya.
Ada 21 KRI, termasuk KRI Alugoro yang terlibat dalam pencarian itu. Bantuan dari sejumlah lembaga seperti Polri juga sudah dikerahkan.
“Dari kepolisian ROV juga sudah dikerahkan semua, termasuk dari KRI Rigel,” ujar Riad.
Bantuan dari negara-negara sahabat juga sudah mulai tiba. Misalnya lima personel Angkatan Bersenjata Singapura sudah on board di KRI Dr. Soeharso maupun tim asal Amerika Serikat (AS).
“Timnya sudah datang tadi untuk berkoordinasi,” kata Riad.
Berikut nama-nama personel yang bertugas melaksanakan penembakan Torpedo SUT Kepala Latihan dan Kepala Perang dalam KRI Nanggala-402, sesuai Surat Perintah Nomor Sprin/150/IV/2021, yang diterbitkan di Surabaya, 17 April 2021, dan diteken oleh Komandan Satsel Koarmada II, Harry Setyawan SE:
ABK KRI NGL-402
Heri Oktavian (Komandan)
Eko Firmanto, SH (Palaksa)
Wisnu Subiyantoro (Kadepsin)
Yohanes Heri (Kadepleksen)
I Gede Kartika, SAP (Kadepops)
Muhadi (Kadivkom)
Ady Sonata ST Han (Kadivdalsen)
Imam Adi, ST Han (Kadiv PIT)
Anang Sutriatno (Kadiv Liskap)
Adhi Laksmono, Amd (Kadivlek)
Munawir (Padivsen)
Rhesa Tri, ST Han (Kadiv MB)
Rintoni (Padiv Kontrol)
M Susanto, SPd (Padiv Navigasi)
Ruswanto (Bama)
Yoto Eki Setiawan (Juru Mudi 1)
Ardi Ardiansyah (Operator Saltem 1)
Achmad Faisal (Operator Senjata 1)
Willy Ridwan Santoso (Operator Radar 1)
M Rusdiyansyah R (Juru Pompa 1)
Ryan Yogie Pratama (Operator Sonar 1)
Dedi Hari Susilo (Juru Diesel 1)
Bambang Priyanto (Juru Mudi 2)
Purwanto (Juru Komunikasi 1)
Eko Prasetiyo (Juru Komunikasi 2)
Harmanto (Juru Masak 1)
Lutfi Anang (Juru Masak 2)
Dwi Nugroho (Bintara Kesehatan)
Pandu Yudha Kusuma (Operator Senjata 2)
Misnari (Operator Saltem 2)
Setyo Wawan (Operator Saltem 3)
Hendro Purwoto (Juru Pompa 2)
Guntur Ari Prasetyo (Juru Diesel 2)
Diyut Subandriyo (Juru Listrik Motor 1)
Wawan Hermanto (Juru Listrik Motor 2)
Syahwi Mapala (Juru Listrik Motor 3)
Wahyu Adiyas (Juru Listrik Kontrol 1)