SintesaNews.com – Siapa yang tak mau produk dagangannya dibeli banyak orang. Nyaris semua pedagang pasti menginginkan hal tersebut. Namun berbeda dengan keinginan Ahong, pemilik warung mie di Jalan Ende, di belakang kantor BCA KCU Tanjung Priok.
Ahong justru tak ingin warung mie-nya ramai pembeli. Dia merasa cukup saja dengan pelanggan yang sudah ada. Hal ini terungkap dalam tayangan youtube dari channel seorang food vlogger Nex Carlos.
Saat Carlos menanyakan kepada Ahong, mengapa warung Mie Ahong tidak bisa dicari dengan google map. Ahong menjawab bahwa memang ia enggan warung mie miliknya itu tercantum di google map.
Katanya, “Iya memang nggak ada di Google Maps, soalnya takut rame pembeli.”
“Kalau rame, pusing jadinya. Kita secukupnya aja, udah tua lah nggak perlu banyak pembeli,” jawab Ahong.
Ahong mengaku pada Carlos ia sudah menggeluti berjualan mie ayam ini sejak 40 tahun lalu.
Tak hanya 1 jenis mie yang ada di warung mie Ahong, beemacam chinese food tapi halal juga bisa disajikan oleh Ahong, seperti kwetiaw, cap cay, bihun, dan fu yung hay dengan berbagai jenis varian masakannya.
Warung Mie Ahong hanya buka dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore. Harganya tentu saja terjangkau. Seporsi mi ayam jamur dihargai Rp16 ribu, sementara kwetiauw goreng seharga Rp28 ribu.
Jadi bagi para penggemar kuliner mie, jika kebetulan melewati Jalan Ende di Tanjung Priok, jangan tergoda untuk mampir di warung Mie Ahong. Nanti pembelinya tambah banyak.
Penasaran dengan rasanya? Sebaiknya jangan.