Jadilah Manusia yang Ansorullah wa Ansorurrosul

Penulis: Nurul Azizah

Saya senang mendengarkan ceramahnya KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih ngetop dengan panggilan Gus Baha. Ulama NU ini sangat terkenal lantaran video-video ceramahnya yang selalu menghiasi media sosial baik di youtube, facebook, instragram maupun whatsapp. Gus Baha merupakan putra dari pasangan ulama ahli Al-quran, KH Nursalim al-Hafizh dan Hj. Yuchanidz.

Semua ceramahnya bagus dan menginspirasi. Ketika saya melihat video ceramahnya Gus Baha, ada satu yang mengusik pikiran saya. Di video itu tertulis “sudah sholat dzuha rejeki masih seret.”

-Iklan-

Menurut beliau, cara berfikir agama itu berbeda dengan logika keadilan. Abu Bakar misalnya, ketika Abu Bakar jadi khalifah, orang yang ikut perang badar dengan Abu Sofyan yang baru masuk islam ketika Fathu Mekkah, mereka memiliki saham (kedudukan di pemerintahan) yang sama. Diprotes sama sahabat Umar, kenapa harus sama. Mereka yang ikut perang badar sudah lama memeluk islam kok sama dengan yang baru masuk islam. Kemudian dijawab oleh Abu Bakar, orang-orang yang ikut Abu Bakar itu kebaikannya dibalas Allah dengan jaminan masuk surga. Mereka semua sama menjadi pegawainya Abu Bakar, kalau di dunia dibuat sama, di akherat akan berbeda, Ini cara berfikir nubuwwah.

Dalam Al-quran digambarkan nubuwwah adalah suatu anugerah ilahi atau pemberian rabbani kepada siapa saja di kalangan hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Artinya Allah memilih dari kalangan malaikat sebagai utusan-utusan dan juga dari kalangan manusia. Allah berkuasa atas mahkluk-mahkluk Allah, Allah maha mendengar dan Maha mengetahui.

Gus Baha juga mencontohkan perlakuan Kanjeng Nabi kepada para sahabat Ansar dari Madinah, dimana sahabat Ansar ini merupakan kaum yang menerima hijrahnya Kanjeng Nabi Muhammad dari Makkah menuju Madinah.

Al-quran telah mengabadikan bagaimana kaum Ansar membantu kaum Muhajirin saat awal-awal perjuangan Islam. Pada saat Nabi Muhammad SAW yang sangat kritis, kaum Ansar datang sebagai pahlawan Islam yang setia.

Kesetiaan kaum Ansar membantu kaum Muhajirin diabadikan dalam QS al-Hasyr ayat 9 yang artinya:

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah telah beriman (Ansar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Dikisahkan juga oleh Gus Baha, sahabat Ansar tidak boleh iri kalau Kanjeng Nabi yang memperlakukan orang-orang Makkah dengan baik dan mereka sering dikasih hadiah oleh Kanjeng Nabi. Sahabat Ansar tetaplah jadi penolong Kanjeng Nabi dan kaumnya.

Orang Makkah datang dikasih hadiah lalu pulang, sedangkan sahabat Ansar tetap mendapatkan dirinya Kanjeng Nabi untuk hidup bersama di Madinah. Mereka (Ansar) yang merawat Nabi selama hidup dan menjaga makam Kanjeng Nabi ketika Nabi sudah wafat. Allah membalas orang-orang Madinah dengan berbagai kemuliaan dan kemakmuran. Karena makamnya Kanjeng Nabi yang ada di Kota Madinah menjadi ramai dengan berkunjungnya umat islam sedunia untuk berziarah ke makam Kanjeng Nabi.

Di sisi lain Gus Baha juga bertutur, orang yang sering sholat dzuha, sering minta rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka, tapi nyatanya masih miskin. Sedangkan orang yang jarang sholat dzuha malah rejekinya betambah. Itu pemikiran penthomak (peminta-minta), orang yang selalu meminta-minta.

Jadilah manusia yang ansorullah wa ansorurrosul. Yaitu manusia beribadah dan berjuang di jalan Allah untuk menolong agamanya Allah dan Rasul. Dalam kondisi apapun tetap menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Menjadikan Al-quran dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup.

Mengapa orang yang sering sholat dzuha, malah rejekinya seret? Bisa jadi Allah senang sekali dengan sujud dan doa mereka. Allah sangat senang dengan hamba-Nya yang istiqomah dalam beribadah.

Insya Allah doanya diistijabahi dan mereka dijadikan oleh Allah sebagai penolong agama-Nya. Allah menjanjikan mereka yang ahli ibadah, ahli sedekah, ahli mengajarkan Al-quran, ahli syiar agama-Nya kelak mereka sebagai penghuni surga bersama Kanjeng Nabi.

Tetaplah menjadi hamba Allah yang selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-laranga-Nya (Muttaqin). Inilah janji Allah dan Allah pasti menepati janjinya.

Tetaplah berdoa diakhir sholat wajib dan sholat sunah. Allah berjanji dalam Al-quran, “Ud-uni astajib lakum,” artinya “Berdoalah atau mintalah kepadaku, pasti aku kabulkan.”

Terus beribadah dan berdoa, berbaik-baik kepada Allah dan manusia, “habluminallah wa hablum minannas.”

Semua akan mendapatkan pahala dan kebaikan-kebaikan. Baik dan cukup untuk bekal hidup di dunia dan baik dan cukup untuk bekal hidup di akherat.

Sahabat Ansar dan Mujahidin menjadikan ibrah (pelajaran) atau hikmah bagi kita dalam berjuang menolong agamanya Allah dan Kanjeng Nabi.

Bersyukur sekali kita diberi oleh Allah tetap iman, islam dan ikhsan. Mengajarkan agama islam yang rahmatan lil alamin. Baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain (HR. Bukhari).

Kalau kita sudah ditakdirkan sebagai orang yang beriman, ya tingkatkanlah ibadahmu. Allah akan senang bila hamba-Nya beribadah, memperbanyak sujud kepada Allah SWT.

Apalagi kalau ada hamba-Nya yang bisa mengamalkan 7 sunnah Nabi setiap hari, yaitu:

1. Sholat tahajud, 2. Membaca Al-quran sebelum terbit matahari. 3. Biasakan sholat jamaah di masjid. 4. Jagalah sholat dzuha. 5. Jagalah sedekah setiap hari. 6. Selalu menjaga wudhu kita. 7. Amalkan istigfar setiap saat. Itulah diantara sunnah-sunnah yang dilakukan oleh Kanjeng Nabi dan tentunya ada sunnah-sunnah yang lainnya. Teruslah bersholawat atas Nabi Muhammad SAW, insya Allah kita nanti bersama Kanjeng Nabi di surga-Nya Allah.

Tetaplah istiqomah dalam menolong agamanya Allah dan Kanjeng Nabi, terus berjuang di dunia nyata dan lewat media sosial untuk berdakwah dan memperjuangkan agama islam yang rahmatan lil alamin sampai kita diwafatkan oleh Allah SWT.

 

Baca tulisan lainnya di sini: Bunga Rampai kumpukan artikel Nurul Azizah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here