SintesaNews.com – Politisi senior PDIP Panda Nababan mengungkapkan adanya percekcokan panas antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Adian Napitupulu pada suatu saat di tahun lalu. Cerita itu dibeberkan dalam podcast Total Politik.
Adian pun mengakuinya dalam podcast yang tayang pada Minggu 28 Mei 2023.
Panda Nababan bercerita soal pertemuan mereka bertiga. Sampai kemudian muncul topik yang membuat keduanya bersitegang. Cekcok antara Luhut dan Adian kemudian diceritakan lengkap oleh Panda Nababan.
Awalnya Luhut menegur Adian dan Panda yang dinilai kerap membebani Presiden Jokowi dengan masalah. Menurut dia, seharusnya Presiden justru lebih sering dibantu, dan bukan ditambah dengan berbagai masalah baru.
Berikut percakapan antara Luhut, Adian yang diceritakan oleh Panda Nababan:
“Kalian berdua kalau ketemu presiden, jangan kasih pikiran-pikiran beratlah, bikin persoalan,” kata Luhut.
“Soal apa?” jawab Adian
“Ya kalau ketemu presiden tuh kita harus membantu menyelesaikan persoalan, bukan membawa persoalan,” kata Luhut lagi.
“Ah, enggak pernah aku,” kata Adian.
“Kau dengar dong aku ngomong, kau aku nasehati,” kata Luhut.
“Enggak lah, enggak perlu aku dinasehati,” ujar Adian.
“Eh, kamu jangan ngelawan-ngelawan aku ya?” tegas Luhut.
“Aku sudah biasa ngabisin orang,” kata Luhut lagi.
“Memang kenapa rupanya? Mau habisi aku? Aku juga biasa diancam dengan kematian,” kata Adian menjawab sejadinya.
Saat keduanya terlibat percekcokan panas, Panda Nababan kemudian langsung melerainya. Kata Panda, keduanya langsung ditegur olehnya agar pertengkaran itu diselesaikan.
“Eh ngapain kalian berdua ribut. Aku bilang begitu,” kata Panda.
adian lantas menceritakan akar masalah mengapa dia bisa dianggap kerap membawa problem ke Jokowi.
“Bagaimana ya, dia bilang bahwa kita itu sering membawa masalah buat
presiden. Kita kan intens bertemu per 3 bulan, per 4 bulan, ketemu, dan memang kita selalu bawa masalah, seperti tanah rakyat dan lain sebagainya,” kata Adian.
Adian juga mengaku kerap mengangkat masalah soal tahanan politik dan narapidana politik Papua, termasuk soal nasib tanah-tanah yang dikuasai keluarga Soeharto.
Hal itulah yang kemudian oleh Luhut dianggap membawa masalah bagi Presiden Jokowi.
“Lalu maksud Abang saya harus bawa apa? Bawa perempuan, bawa duit atau apa gitu?” jawab Adian sejadinya.
“Saya memilih Presiden Jokowi menjadi presiden karena percaya dia mampu menyelesaikan masalah. Kalau dia sudah terpilih yang harus kita bawa adalah masalah-masalah,” ujarnya.
Sebab Presiden Jokowi, kata Adian dipilih bukan untuk menikmati kursi empuk, kekuasaan, kemegahan istana, akan tetapi untuk menyelesaikan seluruh masalah-masalah bangsa.
“Ya mungkin dia marah, jadi kita bertengkar, berdebat segala macam dan dia orangnya memang begitu kan. Kita juga tidak bisa dong kemudian digertak-gertak seperti itu,” kata Adian.
Ketika kejadian, Adian bilang Luhut masih sangat hormat dengan Panda Nababan. Sehingga dia menghentikan pertengkarannya.