SintesaNews.com – Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini Indonesia mulai melakukan ekspor beras ke Arab Saudi. Presiden mengingatkan agar persoalan eskpor beras ini dikalkulasikan dengan mempertimbangkan kebutuhan beras dalam negeri terlebih dulu.
“Tadi juga disampaikan oleh Pak Menteri Pertanian sudah dimulai ekspor beras ke Arab Saudi. Kalau memang dihitung betul beras kita berlebih dan mampu kita ekspor ya ekspor saja,” ujarnya saat memberikan sambutan secara virtual pada peresmian Pelepasan Merdeka Ekspor 2021 pada Sabtu (14/8/2021).
“Tapi sekali lagi dikalkulasi, dihitung bahwa benar-benar stok yang ada itu benar-benar cukup untuk kebutuhan dalam negeri dulu. Artinya kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau ada sisa silakan diekspor,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agrobisnis dan pemangku kepentingan pertanian lainnya.
Pasalnya, kata Jokowi, selama masa pandemi Covid-19 ini mereka telah bekerja keras tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk pertanian.
Kepala negara mengungkapkan, pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi.
“Ekspor pertanian tahun 2020 seperti yang disampaikan mencapai Rp 451,8 triliun. Naik 15,79 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 390,16 trilun. Dan pada semester pertama 2021 dari Januari-Juli 2021 ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp 202,05 triliun,” jelas Jokowi.
“Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani,” lanjutnya.
Jokowi mengungkapkan, nilai tukar petani Indonesia terus mengalami perbaikan. Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,6. Lalu secara konsisten meningkat hingga Desember sebesar 103,25. Kemudian pada Juni 2021 mencapai 103,59.
“Ini menurut saya sebuah kabar baik yang bisa memicu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” tambah Jokowi.