Penulis: Amroeh Adiwijaya
Duka untuk GA-KKN-AUI
Masih terngiang kata-kata pertama beliau yang menyebut diri dengan inisial TEGE kepada saya via telpon sebelum Zoom Meeting pertama GA-KKN-AUI, Juli 2020.
“Setelah tidak aktif di Lembaga Hukum ILUNI UI, sama sekali saya tidak menanggapi opini di WAG mana pun tentang gerakan ini-itu dan baru kali ini saya tertarik sekaligus ikut bergabung di GA-KKN-AUI”.
Beliau yang lawyer dan Dewan Pengawas advocaat DPP PERADI, yang sering juga menjuluki diri dengan Boxy-karena berambut gundul plontos itu, dengan semangat berkenan sebagai Koordinator satu GA-KKN-AUI.
Tidak sekedar tertera nama namun beliau (dibantu) rekan kami yang lain di GA-KKN-AUI, James Pakpahan dan Ganda Hutapea sempat sebagai lawyer dalam membantu upaya proses hukum kasus rekan kami, figur inspirator terbentuk sekaligus anggota/sektetaris satu GA-KKN-AUI, Togap Marpaung (TM) yang didzalimi di tempat dinasnya BAPETEN RI.
Ide brilliant beliau pun muncul untuk GA-KKN-AUI yang beranggotakan terbatas dan telah memiliki AD/ART yang kami akomodir pada program kerja yang kami singkat dengan AD2PRP (maaf masih untuk internal kami).
Keakraban kami semakin baik dengan beliau yang S1 FHUI angkatan ’94 itu karena sering berinteraksi di WAG GA-KKN-AUI dan saling menelpon maupun japri kepada saya tentang banyak hal dari yang humor sampai yang serius, juga tentang kampus UNDIP Semarang di mana beliau sebagai ketua paguyuban mahasiswa program doktor hukum yang kami kaitkan dengan putri saya yang sedang mengambil S1 fakultas hukum semester tiga di kampus yang sama.
Beliau pun berjanji dalam waktu dekat akan kopdar dengan saya di Semarang dan akan diperkenalkan kepada seorang lain marga yang lulusan pertama AKABRI Kepolisian pemilik depot makan khas Medan langganan beliau dekat kampus FH UNDIP.
Sekitar sebulan yang lalu beliau mengeluarkan ide yang menurut saya, kami senang dan akan kami sepakati, paguyuban yang beliau pimpin, di FH UNDIP siap untuk menyelenggarakan seminar tentang pemberantasan korupsi bekerja-sama dengan GA-KKN-AUI.
Yang surprised seminggu yang lalu beliau menelpon saya siap mempertemukan GA-KKN-AUI secara langsung dengan salah satu petinggi penting negara untuk menyampaikan misi kami, sesuatu yang telah lama kami upayakan dan mengalami jalan buntu, mengapa? Bermakna jalan terbuka, misi kami yang menggelorakan (yang mampu) meng-GANYANG KKN hanya Presiden itu, dan melalui petinggi negara tersebut kami yakin misi dapat tersampaikan kepada Presiden.
Untuk itu, Sabtu malam tiga hari yang baru lalu kami telponan panjang untuk mempersiapkam segala sesuatunya termasuk menentukan waktu yang tepat kapan sebaiknya kami dapat ber- audiency, terkhusus kapan sebaiknya saya yang berdomisili di desa ini harus ke Jakarta.
Namun inilah yang terjadi, tak terduga tadi malam info menggelegar menyentak bagai gemuruh petir siang hari kepada kami di GA-KKN-AUI, atas takdir Ilahi, bang TEGE berpulang ke haribaan-Nya.
Bagi kami, kepergian beliau sebagaimana lirik sebuah lagu lama Grace Simon, Bing, yang berakhir, “tiada lagi kita kan bercanda, tiada mungkin kita bersama lagi….”
Kami sungguh berduka.
Selamat jalan bang TEGE, damai di alam keabadianmu, dan kami pun akan menyusulmu kelak.
Innalillahi Wainna Ilaihi Raji’un.
Gresik, selasa,
31 Agustus 2021.
—–
(*) Koordinator umum
GA-KKN-AUI.