Penulis: Roger P. Silalahi
Ibu Pertiwi…?
Ibu, sedemikian mulia sapaan kami kepadamu, dengan harapan akan kebijaksanaan dan tuntunan serta dukungan bagi kami menjalani hari-hari kami menuju masa depan…
Ibu, sedemikian besar kekuasaan yang engkau miliki, haruskah engkau tunjukkan demi memastikan semua tahu bahwa engkaulah sang penentu, sang penguasa…
Ibu, sungguh seandainya engkau benar bijak dan peduli pada nasib kami, engkau tidak mungkin secara sengaja membenturkan kami hanya untuk berdiri bermegah diri…
Ibu, hari ini hari Kartini, waktu dimana semua memuji tauladan dari seorang perempuan, bukan merayakan kekuasaan yang sanggup menginjak kebebasan berpendapat, ataupun mempermainkan rasa dalam hati dan nurani…
Ibu, tidak penuh bahagia ini, karena tahu kami digiring, dipaksa, dipermainkan oleh penyimpangan pemahaman, pun penyimpangan akan nilai yang ditanamkan pendiri bangsa ini, demi ego yang akan dibawa mati…
Ibu, kami tidak bodoh, walau kami terpaksa diam, karena tidak mungkin kami menampar wajahmu, kami terlalu menghargai perjuangan yang ada sebelummu, semoga alam tidak memarahimu…
Ibu, semoga kami bisa berjalan ke depan dalam rangkaian keharmonisan tanpa batas suku, agama, ras, bahkan negara, sebagaimana diamanatkan pendiri bangsa melalui guratan lima sila yang diagungkan, bukan dalam penyimpangan pemahaman…
Ibu, semoga Tuhan melindungimu, menjagamu, mengajarimu, mengampuni kesalahanmu, dan menghindarkan peluh darah merusak keseluruhan karya bangsa kami ini…
Ibu Pertiwi…?
21 April 2023
Roger P. Silalahi
