Ibu Dubes Rusia Berbicara: Dunia Bukan Hanya Negara Amerika dan Uni Eropa Saja

Penulis: Husain Brother

Menyimpulkan sebuah wawancara dari seorang teman terkadang memang susah-susah gampang. Akan tetapi jika terus menerus belajar, berusaha, dan berdoa untuk memahaminya, lama-lama akan terbiasa juga.

Dalam simpulan tulisan ini adalah hasil wawancara dengan Ibu Duta Besar Rusia Untuk Indonesia yaitu Lyudmila Verobieva yang terlahir di Negara Ukraina. Akan tetapi ibu dubes tidak mempermasalahkan tentang masalah latar belakang kelahirannya.

-Iklan-

==========

Mengamati dan memahami masalah konflik negara Rusia dan Ukraina, saya sendiri memahami perasaan orang Rusia terhadap bangsa Ukraina. Kami tidak mempunyai keluhan, tidak punya kebencian terhadap Ukraina. Kami paham tentang semua itu, sayangnya, dari negara Ukraina digunakan sebagai pion saja dari rajanya. Serta negara Ukraina bertahun-tahun diyakinkan oleh negara Barat bahwa negara Rusia adalah musuhnya.

Padahal, sebenarnya tentara kami berusaha untuk menyelamatkan penduduk sipil. Kapanpun angkatan bersenjata negara Rusia datang, mereka membawa bantuan kemanusiaan. Mereka membawa air dan makanan. Mereka membukakan jalan untuk bantuan kemanusiaan, bahkan mengevakuasi warga sipil yang terisolasi. Sekarang negara Rusia memiliki sekitar satu juta orang pengungsi. Kami menerima pengungsi tersebut dari Negara Ukraina.

Berita-berita palsu atau hoax yang disebarkan oleh media Barat sangat buruk serta menyudutkan negara Rusia. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, kami mempunyai data bahwa tentara negara Ukraina melakukan penyiksaan dan membunuh para tahanan. Mereka membunuh rakyat sipil mereka sendiri. Mereka menggunakan rumah rakyat sipil untuk menaruh alat militer, serta menggunakan rakyat sipil sebagai tameng hidup mereka.

Beberapa orang berpendapat, bahwa operasi yang kami lakukan adalah melambat, serta merupakan pertanda bahwa kami gagal. Hal tersebut tidak benar. Kami berhati-hati. Kami bisa saja bergerak cepat, namun kami berusaha menyelamatkan warga sipil yang ada.

Ada konflik perang yang berlangsung di Ukraina selama 8 tahun. Masyarakat tewas setiap harinya. Tentara Ukraina melakukan pengeboman dan penembakan kepada kota Luhansk dan Donetsk yang damai selama 8 tahun itu. Jadi, sekitar 14.000 jiwa tewas. Itu artinya, orang-orang dibunuh. Mana ada berita dari media Barat? Di mana reaksi yang histeris seperti ini? Yang terjadi hanya pengabaian dari komunitas media Barat.

Jadi, salah satu target operasi militer ini adalah melindungi warga Donetsk dan Luhansk. Negara Rusia memiliki beberapa informasi dan dokumen bahwa Ukraina didukung oleh Negara Barat untuk merencanakan serangan besar-besaran pada Luhansk dan Donetsk di bulan Maret. Dan mungkin di wilayah Krimea. Itu artinya, akan ada konflik lebih besar dengan lebih banyak memakan korban. Tentunya, semua ini adalah merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Federasi Rusia dan masyarakat negara Rusia. Baik di Rusia, maupun Luhansk dan Donetsk.

Dunia ini bukan hanya negara-negara Barat saja. Akan tetapi ada juga negara-negara Timur. Pada dasarnya, banyak negara yang tidak memiliki fobia terhadap Rusia. Serta yang kami pedulikan adalah memiliki hubungan baik dengan negara lain. Kami membuka semua pintu untuk dialog dan bekerja sama demi kepentingan bersama.

Tentunya, Negara Rusia paham bahwa publik memiliki pengaruh pada pemerintah. Dan itulah mengapa kami berusaha menjelaskan alasan, motivasi dari operasi militer negara Rusia yang kami lakukan di Ukraina. Namun, saya yakin, pada akhirnya dunia akan memahami apa yang sebenarnya terjadi di benua Eropa ini.

==========

Dari peristiwa itu kita semua hendaknya membangunkan semangat kepada kita semua, yaitu bangsa Indonesia. Bahwa para leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan suatu ideologi nasional Pancasila yang sangat kuat. Pancasila tidak membenarkan penyeragaman budaya atau penyeragaman sistem politik mengikuti liberalisme dan kapitalisme barat. Sebaliknya Pancasila menghendaki suatu keberagaman budaya antar bangsa sebagai basis membangun tata hubungan dunia yang adil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here