Penulis: Dahono Prasetyo
Hari ini Sabtu, 4 Juni 2022 sejarah mencatat, arogansi oligarki di Jakarta melaksanakan hajatnya. Carut marut pelaksanaan dengan segala macam intrik politik dagang, mempertaruhkan banyak hal.
Event balap Formula E harus terlaksana, apapun hasil dan sumpah serapah yang terjadi.
Sekumpulan hedonis ibukota bersekutu dengan pemerintah DKI mengorbankan banyak hal hanya untuk unjuk kekuatan. Bahwa tidak ada yang bisa menghalangi acara tontonan khusus bagi golongan tertentu.
Saking berkuasanya oligarki Gubernur, APBD DKI tergerus percuma, ratusan pohon di Monas terlanjur ditebang, ruang publik dikorbankan dan kesenjangan sosial terpajang serupa rumah kaca.
Entah usai ini akan ada apa lagi, yang pasti 260 juta penghuni Republik ini sedang disuguhi pesta pora kaum elitenya. Ibukota menjadi ukuran seberapa boros pengelolaannya. Lalu angka kemiskinan menjadi sulit dipercaya karena hari ini pesta kemewahan dihamburkan.
Meninggalkan setumpuk gelas piring sisa makanan pesta yang mesti dicuci bersih, atau dibiarkan menjadi kenang kenangan. Pada akhirnya masyarakat pembayar pajak pula yang menanggungnya. Mereka yang dipaksa peduli tanpa pernah tahu alasannya.
Baca juga:
