SintesaNews.com MAGETAN – Sebuah pohon kepuh ukuran raksasa ambruk horisontal menutup penuh jalan, akibat terhantam angin kencang yang terjadi di sebagian wilayah Magetan, Jawa Timur, Rabu sore (30/12).
Saat kejadian di Desa Krajan, Kecamatan Parang, itu kondisi yang tergambar di lokasi bukan sekedar angin, melainkan disertai hujan deras. Robohnya pohon peneduh jalan itu, kecuali hujan angin, diduga pula disebabkan usia pohon serta bagian akar yang tergerus air.
Batang pohon dengan rimbun daun serta dahan dan ranting, mengunci akses jalan Desa Krajan menuju Desa Joketro termasuk arah kota. Lalu lintas kendaraan dari kedua arah di titik lokasi berhenti dan macet. Pengendara yang tergesa terpaksa memutar, mencari jalan alternatif.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Mudah-mudahan segera datang dan menanganinya,” kata Sumo, warga setempat kepada SintesaNews.com, yang saat menjelaskan belum terdapat petugas datang.
Selama belum tertangani, warga setempat menjadikan tontonan peristiwa itu. Pasalnya tidak memiliki perlengkapan memadai guna membersihkannya. Mereka hanya memberi komando para pengendara, mengarahkan agar putar balik mencari alternatif jalur.
Sejumlah petugas penanggulangan bencana, BPBD setempat dan unsur SAR lainnya langsung melakukan kegiatan pembersihan.
“Aman. Petugas sudah menanggulangi,” ungkap Ulung, Operator Pusdalops BPBD Magetan, yang ditimpali Gigin, petugas lain, bahwa saat ini para petugas masih bekerja.
Tidak terkoreksi adanya korban jiwa maupun terluka saat berlangsungnya kejadian itu. Pasalnya, saat kejadian tidak terdapat pengendara maupun pelintas jalan yang lewat.
Juga tidak terdapat adanya laporan kerusakan fasilitas umum yang diakibatkan.
Meski demikian, petugas mengingatkan agar semua warga senantiasa mewaspadai segala kemungkinan buruk, sepanjang musim penghujan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat akan turun di sebagian wilayah Indonesia pada akhir tahun, mulai dari 28 sampai 31 Desember 2020.
BMKG mengimbau pemerintah pusat dan daerah serta warga di daerah dengan potensi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. (fin)
Reportase: Bambang cuk Winarno
Editor: Erri Subhakti