Hoax Berjamaah Media Mainstream

SintesaNews.com – Dilansir dari akun Instagram (IG) @indonesiavoice_ bahwa sejak kemarin dan hari ini media-media arus utama (mainstream) memberitakan sebuah judul yang memiliki kata kunci yang sama, meski faktanya tidak seperti itu.

Dalam postingnya, @indonesiavoice_ mengatakan,

HARI INI media berlomba bikin HOAX. Secara bersamaan membuat berita salah. Mulai dari Kompas.com, cnnindonesia.com, VIVANews.com, tempo.co, merdeka.com, idnnews.com, TribunJogja.com, WartaEkonomi.co.id.

-Iklan-

Sejumlah media massa nasional ini salah memberitakan bahwa PTUN memerintahkan Jokowi harus minta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Ini persoalan serius karena disini menunjukkan betapa wartawan tak lagi memperdulikan apakah berita ini akurat karena tidak ada konfirmasi.

Kuatirnya ada pihak yang dengan sengaja menyesatkan informasi pada wartawan media nasional terkait keputusan PTUN yang menetapkan Jokowi dan Menkominfo bersalah karena telah mengeluarkan kebijakan memperlambat dan memblok internet di Papua di masa krisis Papua Agustus–September 2019.

Kebijakan @jokowi memperlambat dan memblok internet di papua tersebut digugat sejumlah organisasi masyarakat sipil: AJI, SafeNet, LBH Pers, YLBHI dan Kontras.

PTUN memang menyatakan Jokowi bersalah dan harus membayar biaya perkara. Hanya itu. Tidak ada keputusan Jokowi harus minta maaf.

Tapi secara mencengangkan sejumlah media besar pada 3 Juni siang memberitakan bahwa PTUN memerintahkan Jokowi meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia khususnya Papua dan Papua Barat.

Dan seperti yang sudah-sudah, ketika sadar telah melakukan kesalahan tinggal minta maaf. Herannya kok bikin berita salahnya berjamaah gitu.

https://www.instagram.com/p/CA-rTIYhJ4p/?igshid=9bllavwekx0z 

Jika dilihat semua pemberitaan di media-media besar tersebut memang sangat kentara ada kata kunci “minta maaf” yang harus keluar pada judul-judul berita mereka. Para wartawan malas, tidak kreatif, tak ada idelisme? Atau hanya karena butuh uang saja?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here