SintesaNews.com – Prof. Dr. Arief Hidayat, SH, MA. telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) untuk periode 2021-2026, dalam Kongres IV PA GMNI di Bandung, 6-8 Desember 2021.
Hakim MK tersebut juga didukung penuh dan mendapat suara bulat dari DPD dan DPC PA GMNI se-Riau.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD PA GMNI Riau Imam Munandar Nainggolan, SH.
“DPD dan DPC PA GMNI se-Riau secara bulat mendukung Hakim MK tersebut menjadi Ketua Umum DPP PA GMNI Periode 2021-2026,” kata Imam Munandar Nainggolan, SH.
Acara yg di buka oleh Presiden Jokowi tersebut dilaksanakan secara hybrid, dimana DPP dan 34 delegasi DPD se-Indonesia hadir secara onsite dan 250 lebih DPC hadir secara online.
Ketua DPD PA GMNI Riau Imam Munandar Nainggolan, SH mendukung penuh kepemimpinan Ketua Umum terpilih tersebut.
“Beliau terpilih secara aklamasi, ini membuktikan bahwa PA GMNI senantiasa menjaga budaya musyawarah mufakat sebagai mana semangat Pancasila,” ujarnya.
Pesan-pesan Jokowi untuk PA GMNI: Jadi Trendsetter Bukan Follower, Melompat dan Progresif
Saat pembukaan acara, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan-pesannya secara virtual dari Istana Negara.
Jokowi mengatakan perjuangan untuk menjaga kedaulatan itu harus dilakukan dengan penuh keberanian. Cara-cara baru, menurutnya, harus ditemukan untuk Indonesia bisa mendahului negara lain.
“Tidaklah mungkin kita menggunakan tangga yang sama seperti tangga-tangga yang dipakai oleh negara-negara yang maju di saat yang lalu. Tidaklah mungkin kita menggunakan rel yang sama untuk mendahului negara yang lain, tidaklah mungkin kita menggunakan cara-cara yang sama. Kita harus menemukan cara-cara baru mencari rel baru, kita tidak boleh melalui anak tangga yang dulu dilalui negara maju,” kata Jokowi.
“Kalau itu kita lakukan kita tidak mungkin bisa mendahuluinya. Ini pasti. Oleh karena itu kita tidak cukup hanya naik tangga kita harus melompat kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita,” imbuh dia.
Jokowi berpesan untuk memiliki watak trendsetter, bukan follower. Menurut dia, kedaulatan harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower. Oleh karena itu, kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat pandemi COVID-19 telah memaksa dunia untuk berhenti sebentar dan harus mengembangkan cara dan normalitas baru. Dua disrupsi ini harus kita manfaatkan sebagai peluang,” ungkap Jokowi.
Jokowi pun berharap Persatuan Alumni GMNI bisa melahirkan pemikiran yang progresif. Pemikiran yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
“Saya mengharapkan kontribusi Persatuan Alumni GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia melahirkan pemikiran-pemikiran yang progresif, melahirkan pemikiran-pemikiran bagi kemajuan bangsa, menguatkan ikatan dan melahirkan gagasan-gagasan untuk menghadapi tantangan global dan merumuskan strategi besar dalam membangun negara yang berkarakter Pancasila,” pesan Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo juga mengharapkan kontribusi PA GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia, misalnya dalam presidensi G20.
“Perjuangan ini seperti perjuangan Bung Karno dalam memimpin negara-negara Asia Afrika. Sekarang ini, kita memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi kita semua, bagi masa depan dunia,” imbuhnya.
Sebagai rumah besar kaum nasionalis dan kaum marhaenis, Presiden juga memandang bahwa Persatuan Alumni GMNI harus menjadi yang terdepan dalam merawat nasionalisme yang setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang selalu memperkuat persatuan dan kesatuan, dan memperkokoh kedaulatan