Penulis: Niken Sri Rahayu
Tega nian apa yang dilakukan wan abud dan para pendukungnya. Agama dan Allah dengan sangat ngawur berani mereka permainkan.
Sebelumnya kampanye mulai dari masjid sampai makam waliyullah. Mulai dari naik jet sampai naik andong. Mulai dari peluk-peluk bini orang padahal bini sendiri dicuekin. Mulai dari sok nasionalis dengan menyanyikan lagu-lagu nasional dan membaca Pancasila tapi ga hapal. Mulai dari keluyuran politik dari dalam dan luar negeri komplit dengan memboyong team kameramen dan pengarah gaya.
Kebodohan dan pembohongan publik terbaru dia lakukan adalah menyalahgunakan ibadah haji yang sangat sakral dan menjadi ibadah penyempurna bagi keislaman kaum muslim dia gunakan sebagai media kampanye.
Wan abud sibuk berselfie ria di sana. Para buzzernya di sini sibuk membuat foto editan murahan dengan quality amatiran.
Ya bagaimana tidak amatiran, foto Jokowi waktu menjalankan ibadah haji bersama keluarga yang disertai pengawalan oleh pemerintah Arab diedit seolah-olah itu wan abud. Padahal di era seperti sekarang jejak digital sangat mudah ditemukan.
Buat para pendukung wan Abud yang kondisi otaknya memang di bawah rata-rata langsung merespon foto editan tersebut dengan penuh kekaguman. Hehe.
Kebohongan wan abud yang katanya berangkat haji atas undangan pemerintah arah pun mereka telan mentah-mentah. Padahal di Mekah dia dicuekin pemerintah Arab. Prihatin hehe.
Ibadah seharusnya dilakukan dengan khusu’. Karena ibadah adalah interaksi atau komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya. Apalagi ibadah haji yang tidak bisa dilakukan setiap hari dan di setiap tempat. Menjadi tamu Allah seharusnya menjaga adab.
Dari sekian banyak pejabat politik yang pergi haji baru wan abud yang berisik. Yang lain kalem-kalem saja. Ibadah hajinya Wan abud di-publish secara sengaja demi sebuah kepentingan secara politik.
Meminjam istilah Mr. Pepo.
TUHAN TIDAK SUKA dengan tindakan yg mengarah kepada riya’ atau munafik
SALAM RAHAYU🇮🇩🇮🇩❤️❤️